Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Jaktim Akan Menata Trotoar di Depan RS UKI Setelah PKL Direlokasi

Kompas.com - 18/01/2022, 20:12 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Timur akan menata trotoar di depan Rumah Sakit (RS) Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang, setelah para pedagang kaki lima (PKL) direlokasi.

Asisten Pemerintahan Jakarta Timur Eka Darmawan mengatakan, pihaknya akan mencari bantuan dari corporate social responsibility (CSR) untuk menata trotoar sepanjang 200 meter itu.

"Bukan anggaran (Pemkot), tetapi CSR. Nanti kami dan Pak Wali Kota cari," kata Eka kepada wartawan, Selasa (18/1/2022).

Baca juga: Tolak Direlokasi ke Tempat Baru, PKL Depan RS UKI: Kalau Layak Enggak Masalah, Ini Dikasih yang Sepi

Rencananya, trotoar depan RS UKI akan dibuat taman dengan lebar jalan untuk pejalan kaki sekitar 1,2 meter.

"Nanti Sudin Pertamanan menyiapkan tanaman, Sudin Bina Marga membuat jalan, Sudin SDA menyiapkan tanahnya," ujar Eka.

Terkait protes PKL yang direlokasi, Eka menganggap itu sebagai hal yang wajar. Sebab para pedagang tersebut sudah berdagang selama lebih kurang 25 tahun.

Puluhan PKL menolak direlokasi dari tempat berjualan sembari membentangkan spanduk bertulisan Kami Berdagang Berdasarkan Pergub No. 10 Tahun 2015 dan Hanya Demi Sesuap Nasi.

Ada pula spanduk dengan kalimat, Bapak DPR Tolong Jangan Diam, Bantu Kami Rakyat Jelata.

Baca juga: Protes Ditertibkan Satpol PP, PKL di Depan RS UKI Tiduran di Jalan

Salah satu PKL, Neli Manalu, menolak dipindahkan karena tempat yang disediakan tidak layak dan sepi pengunjung.

"Kalau dikasih relokasi yang layak enggak masalah, ini dikasih (di) Pasar Rebo yang sepi. Ya enggak ada penghuni, ya kan?" kata Neli kepada wartawan.

Sebelumnya, Lurah Cawang Didik Diarjo mengatakan, relokasi dilakukan karena PKL menyalahi Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

"Karena PKL berjualan di trotoar dan menimbulkan kemacetan dan membuat kawasan RS UKI kumuh," ujar Didik saat dikonfirmasi, Selasa (11/1/2022).

Didik mengatakan, sekitar 21 pedagang akan direlokasi ke dua lokasi binaan (lokbin), yakni Cililitan dan Susukan.

"Yang dipindah PKL yang di depan pintu I dan II RS UKI, dipindah ke lokbin," kata Didik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com