Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rentenir Tewas Dibacok di Ciputat, Kriminolog Sebut Nasabah Naik Pitam akibat Kekerasan Verbal

Kompas.com - 19/01/2022, 06:58 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pembacokan terhadap rentenir berinisial MS oleh nasabahnya sendiri, CS, terjadi di Gang Sahlan, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (17/1/2022).

Awalnya, mereka cekcok lalu berduel hingga menewaskan sang rentenir.

Guru Besar di Departemen Kriminologi FISIP Universitas Indonesia Muhammad Mustofa mengatakan, peristiwa itu bisa terjadi lantaran pelaku naik pitam terhadap korban.

Baca juga: Duel Nasabah Vs Rentenir di Ciputat, Kriminolog Sebut Bukan Utang Rp 350.000 Penyebabnya, melainkan...

Sesuai dengan keterangan pelaku, dia kesal kepada rentenir karena telah melakukan kekerasan duluan kepadanya.

"Belum ada uang, terus ada kekerasan dari korban. Justru provokatornya yang tadi (korban). Rentenir menagih itu biasanya menggunakan kekerasan verbal. Tapi kan kalau kata pelaku, korban memukul kepalanya duluan kemudian terjadilah perkelahian," ucap Mustofa saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/1/2022).

Karena menagih dengan kekerasan verbal dan kekerasan fisik, menurut Mustofa, pelaku kemudian naik pitam hingga tak bisa kendalikan diri.

"Jadi karena naik pitam, emosinya sudah melampaui batas kemampuan mengendalikan diri. Lalu pelaku melakukan perlawanan sebagai bentuk puncak kemarahan," lanjutnya.

Baca juga: Kriminolog Sebut Penagihan oleh Rentenir Cenderung Timbulkan Kekerasan, Bagaimana Mengatasinya?

Akan tetapi, Mustofa memastikan bahwa pelaku menyesali perbuatannya.

"Itu terjadi dalam situasional, bukan sesuatu yang akan diulang pelaku. Dia akan menyesali diri dan akan cerita apa adanya ke polisi," ungkap Mustofa.

Sebagaimana diketahui, kondisi korban tewas mengenaskan dengan bekas sayatan dilehernya. Kejadian itu kemudian menyisakan bekas lumuran darah di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Senin (17/1/2022).

Karena perbuatannya, pelaku berinisial CS yang melakukan pembacokan terhadap rentenir inisial MS tersebut resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.

"Sudah diambil keterangan sebagai tersangka. Sudah (ditetapkan) tersangka sejak kemarin," ujar Kasatreskrim Polres Tangsel AKP Aldo Primananda Putra saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/1/2022).

Aldo mengatakan, tersangka sudah tidak dirawat lagi di rumah sakit dan sudah ditahan.

"Sudah diamankan di Polsek Ciputat Timur. Kondisi sudah memungkinkan untuk dilakukan penahanan," ujar Aldo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com