Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Jakarta yang Tak Semanis Klaim Anies: 6 Jam Tak Surut, Ribuan Warga Mengungsi

Kompas.com - 20/01/2022, 05:29 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Dari Jumlah titik tersebut, terdapat 1.194 jiwa dari 310 kepala keluarga harus mengungsi karena rumahnya terendam banjir.

Adapun pengungsi terbanyak berada di Kelurahan Tegal Alur sebanyak 234 kepala keluarga dan 965 jiwa, disusul Kelurahan Cengkareng Barat 45 kepala keluarga 130 jiwa, Kelurahan Kamal 23 kepala keluarga 64 jiwa, dan Kelurahan Cilincing 8 kepala keluarga 35 jiwa.

Banjir tersebut menggenangi permukiman warga lebih dari enam jam, khususnya di Kelurahan Tegal Alur.

Data BPBD DKI Jakarta mencatat bahwa pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama, sudah ada 20 RT wilayah Kelurahan Tegal Alur yang terendam banjir. Ada 11 lokasi pengungsian yang disediakan untuk menampung ratusan jiwa yang terdampak bencana musiman tersebut.

Baca juga: 2 Hari Terjebak Banjir, Sebagian Warga Tegal Alur Belum Dapat Bantuan

Begitu juga di Kelurahan Kamal, dari pukul 06.00 sudah ada 11 RT yang direndam banjir.

Disindir "kerja senyap" karena tak ada yang dikerjakan

Klaim penanganan banjir yang diunggah Gubernur Anies yang berbeda dengan fakta data BPBD DKI disindir oleh Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono.

Dia sangat setuju dengan diksi "kerja senyap" yang dipilih Anies karena, menurut Gembong, tidak ada upaya yang dilakukan Pemprov DKI terkait pengendalian banjir Jakarta.

"Ya memang senyap, Pak Anies betul itu bahasanya memang enggak ada yang dikerjakan," kata Gembong.

Gembong mengatakan, tidak ada satu pun program penanganan banjir dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2017-2022 yang dikerjakan Anies.

Baca juga: Kala Anies Klaim Banjir Cepat Surut di Saat Titik Banjir Semakin Bertambah...

Anies justru berfokus pada pembangunan sumur resapan yang akhirnya tidak efektif mengentaskan banjir Jakarta.

"Tidak mengerjakan apa-apa, tidak ada aksi apa-apa kecuali aksi yang bersifat rutin ya gerebek lumpur itu aksi (yang dilakukan Anies). Jadi kalau pak Anies mengatakan kerja senyap ya memang betul, saya mengatakan betul 100 persen," kata dia.

Gembong juga tak heran bila titik banjir hari ini terus bertambah dari pukul 06.00 WIB hanya 31 titik banjir, pukul 15.00 WIB titik banjir bertambah menjadi 102 RT.

Titik banjir yang terus meluas, kata Gembong, sebagai bukti Anies tidak mengerjakan apa pun terkait prioritas pengentasan banjir Jakarta.

"Karena selama 5 tahun memang pengentasan persoalan banjir tidak dilakukan eksekusi sama sekali sebagaimana tertuang dalam RPJMD," ucap Gembong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com