Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Warga Pilih Lapor Damkar dalam Berbagai Masalah, dari Lepas Cincin hingga Evakuasi Sarang Tawon Meresahkan

Kompas.com - 20/01/2022, 12:12 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak cerita menarik yang dialami para petugas penanggulangan kebakaran dan penyelamatan DKI Jakarta saat menunaikan tugasnya.

Selain berjibaku dengan api ketika kebakaran melanda, mengevakuasi sarang tawon, menyelamatkan kucing hingga melepas cincin yang terjebak di jari seseorang menjadi tugas yang juga harus dilaksanakan.

Salah satunya dirasakan oleh Anggota Rescue Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakara Utara Sektor Pademangan Michael Wijonarko.

Baca juga: Istri Dibunuh Suaminya Setelah Berhubungan Badan di Duren Sawit

Michael sudah melanglangbuana bertahun-tahun sebagai petugas penyelamatan. Dari sekian banyak pengalaman penyelamatan yang dialaminya, ada beberapa yang membuatnya berkesan.

"Kalau saya pribadi, penyelamatan selama ini sebatas sarang tawon, cincin, kucing, ular, pencarian orang tenggelam. Pernah kayak yang kucing kecemplung," kata Michael saat ditemui, Kamis (20/1/2022).

Tak asal potong cincin di jari

Michael menceritakan salah satu pengalamannya ketika harus menyelamatkan orang yang kesakitan karena cincin di jarinya tidak bisa terlepas.

Dalam menghadapi kasus seperti itu, kata dia, biasanya petugas melihat kondisi jari si pemakai cincin.

Baca juga: Nasib Ayu Thalia, Mengaku Dianiaya Anak Ahok, Kini Malah Jadi Tersangka

Jika belum ada luka, maka proses pengeluaran cincin diakali dengan menggunakan benang yang dililitkan dijari, kemudian diberi minyak sebagai pelumas.

"Ditarik, lama-lama (cincinnya) bisa keluar kalau memang bisa. Tapi kalau tidak bisa, kami potong cincinnya pakai gurinda kecil. Rata-rata dipotong," kata Michael.

Dalam kejadian serupa, ujar dia, pernah suatu hari datang seorang ibu datang ke posko meminta petugas untuk melepaskan cincin emas di jarinya.

Setelah diupayakan dengan menggunakan benang, ternyata tidak berhasil sehingga petugas memutuskan untuk memotong cincin tersebut.

Namun pihaknya tetap harus meminta persetujuan ibu tersebut apakah bersedia cincinnya dipotong.

"Tapi kembali lagi ke ibu, kalau tidak mau ya sudah kami tidak kerjakan. Kalau oke, kami ada form untuk persetujuan dulu yang harus diisi, takutnya kenapa kenapa. Jadi ada perjanjian dulu. Kalau oke, dikerjakan," kata dia.

Baca juga: Lima Kecamatan Ini Mendominasi Kasus Omicron di DKI Jakarta

Menurut Michael dalam mengevakuasi kasus cincin, kata dia, biasanya apabila cincin tersebut emas akan lebih mudah dan cepat penanganannya.

Berbeda jika bahannya dari stainless steel yang akan memakan waktu lama penanganannya. Hal tersebut pernah terjadi di Pademangan Barat saat seorang warga yang menggunakan cincin di jari kanan dan kirinya tidak bisa mengeluarkan benda itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com