TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah korban banjir di Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, mengaku belum mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, hingga Kamis (20/1/2022).
Padahal, banjir sudah tiga hari menggenangi wilayah mereka sejak Selasa (18/1/2022)
"Belum ada dari pemerintah, saya belum dapat apa-apa," ungkap Tarmuji (26), seorang warga RT04/RW08, Jurumudi, Kecamatan Benda, saat ditemui, Kamis.
Baca juga: Tawa Bocah Bermain Banjir di Tegal Alur, Senang Bisa Renang Gratis hingga Tangkap Ikan
Padahal, kata dia, keluarganya sempat mendapatkan bantuan dari Pemkot Tangerang saat banjir terjadi di permukiman itu pada tahun 2020.
Bantuan yang diberikan seperti popok, beras, mie instan, dan lainnya.
"Tahun 2020 dapet, kayak popok, mie, beras, sama yang lain-lain. Tapi tahun ini belum ada," sebut Tarmuji.
Dia menyebut, pada 2021, banjir tidak terjadi di permukiman itu.
Meski banjir sempat memasuki kediamannya, Tarmuji memilih untuk tidak mengungsi.
Baca juga: 102 RT di Jakarta Terendam Banjir Kemarin, Ini Penjelasan Dinas SDA
Sebagai informasi, ketinggian banjir di RT04 itu sempat berkisar 60 sentimeter. Kini, ketinggian banjir di sana menyentuh 40 sentimeter.
"Saya takut ada yang hilang di rumah. Selagi masih bisa tidur di rumah, ya sudah tidur saja," ungkap Tarmuji.
Istri Tarmuji, Nurlela (20), berharap bahwa keluarganya dapat menerima bantuan dari Pemkot Tangerang.
Pasalnya, Tarmuji dan Nurlela memiliki anak kecil yang masih berusia 1,5 tahun.
"Ya saya sih khawatir anak saya sakit, makanya berharap obat-obatan, gitu," ungkap Nurlela di lokasi yang sama.
Baca juga: Sudah 3 Hari, Banjir di Kecamatan Benda Masih Setinggi 40 Sentimeter
Soal nihilnya bantuan logistik dari Pemkot Tangerang turut diungkap oleh warga lain, yakni Lusi.
"Enggak, enggak dapet di sini. Obat juga enggak" ucap Lusi saat ditemui.
Dia menduga, warga tak kunjung mendapatkan bantuan lantaran lokasi permukimannya yang berada di pojokan.
"Karena di pojokan mungkin ya," imbuh dia.
Di sisi lain, Lusi berharap Pemkot Tangerang dapat segera memberikan bantuan kepada warga di lingkungan itu.
Baca juga: Tegal Alur Kembali Dilanda Hujan, Warga Khawatir Ketinggian Banjir Bertambah
Tarmuji sebelumnya berujar, banjir tertinggi di permukimannya sempat menyentuh angka 60 sentimeter pada Rabu kemarin.
Banjir juga sempat memasuki kediamannya pada Rabu kemarin. Banjir yang memasuki kediamannya berkisar 20 sentimeter.
Kemudian, pada Kamis hari ini, banjir tak lagi memasuki kediamannya.
Menurut dia, banjir itu surut dengan sendirinya dan bukan karena disedot.
Sebab, hingga Kamis ini, Pemerintah Kota Tangerang belum menyedot banjir yang ada di lingkungan itu.
Baca juga: Banjir di Banyak Daerah, Kapan Puncak Musim Hujan Berakhir? Ini Penjelasan BMKG
Tarmuji menyebut, banjir itu tak akan surut jika tidak disedot lantaran nihilnya drainase di RT04/RW08, Jurumudi.
"Banjir surut bukan karena disedot. Kalau di sini kalau enggak disedot, enggak bakal surut," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.