JAKARTA, KOMPAS.com - Sepasang lansia di RT 15 RW 03, Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, hanya bisa pasrah ketika banjir menerjang satu gerobak dagangan pada Selasa (18/1/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.
Taufik (62) dan Carti (60) mengatakan, luapan Kali Semongol, dengan tiba-tiba menerjang kediamannya dan sebuah gerobak dagangan aksesoris wanita yang terparkir di depannya.
Akibat peristiwa tersebut, satu gerobak aksesori dengan nilai Rp 30 juta milik pasangan ini, nyaris tak terselamatkan.
Sebab, sebagian besar produk dagangannya, rata-rata terbuat dari material besi, plastik, dan kain.
Pada hari ketiga bencana banjir di wilayahnya, keduanya pun sibuk memilah barang-barang yang masih bisa diselamatkan untuk dijual kembali.
"Kalau masih bisa diselametin, ya dijual lagi. Kita bersihan, kita keringin. Kalau enggak bisa, ya dibuang," kata Carti saat ditemui di kediamannya, Kamis (20/1/2022).
Akibat terendam banjir, Taufik menduga setidaknya terdapat seperempat barang dagangannya yang tak bisa diselamatkan.
"Ada yang dibuang banyak. Seperempatnya lah. Tapi belum tahu juga, masih dipilihin," kata Taufik sembari membersihkan dagangannya di antara banjir setinggi setengah meter.
Baca juga: Tawa Bocah Bermain Banjir di Tegal Alur, Senang Bisa Renang Gratis hingga Tangkap Ikan
Carti menceritakan, pagi itu, air tiba-tiba meluap dengan cepat. Tidak seperti banjir musiman tahun-tahun sebelumnya yang meluap secara perlahan.
"Tiba-tiba air dari situ (arah Kali Semongol) sudah kayak air bah. Tiba-tiba banyak, sekaligus. Saya cuma bisa diam," jelas Carti
Carti bercerita, air langsung merendam seluruh gerobaknya dalam waktu sangat cepat. Ia bahkan tidak sempat menyelamatkan satu barangpun.
"Gerobak tenggelam. Airnya kemarin sedada saya tingginya. Saya enggak sempat nyelamatin apa-apa, cepat banget (airnya)," imbuh dia.
Taufik yang saat kejadian tengah berbelanja dagangan di kawasan Glodok pun tak bisa membantu istrinya. Sebab, ia pun saat itu tengah terjebak hujan deras dan banjir saat di perjalanan.
Baca juga: Pemkot Tangerang Sebut Drainase Tol JORR II Sebabkan Banjir, Warga: Tiap Tahun Juga Begini
Sementara itu, keduanya hingga kini masih bertahan di tengah banjir.
Mereka rela tidur di atas beberapa batang kayu di depan kediaman yang berada tepat di samping sebuah embung di belakang Rusun Tegal Alur.
Taufik mengaku belum berencana meninggalkan kediamannya meskipun banjir sempat mencapai ketinggian satu meter, kemarin. Ia beralasan, harus melindungi gerobak dagangan.
"Kita ngejagain gerobak dagangan. Kalau kita keluar, ini takutnya enggak selamat," ungkap Taufik.
"Jadi kalau ada hujan gede, bisa dipegangin gitu gerobaknya. Supaya enggak hanyut, supaya enggak diambil orang juga," tambah Carti.
Baca juga: 102 RT di Jakarta Terendam Banjir Kemarin, Ini Penjelasan Dinas SDA
Bagi Taufik, berbasah-basahan di tengah malam tak menjadi masalah asal gerobaknya bisa tetap aman. Sebab, baginya, gerobak tersebut medupakan benda paling beharga.
"Bagi orang mungkin segerobak itu enggak ada duitnya. Bagi saya itu paling berharga," tegas Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.