Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari 1.000 KK, Hanya 15 Keluarga Korban Banjir di Kecamatan Benda yang Mengungsi

Kompas.com - 20/01/2022, 22:59 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pihak Kecamatan Benda mencatat, sebanyak 15 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban banjir di wilayah administrasinya sempat mengungsi ke sejumlah tempat yang telah disediakan.

Sekretaris Camat Benda Riswan Setyo menyebut, sebanyak 15 KK itu diungsikan ke kantor Kelurahan Benda, mushala, dan pergudangan.

"Kemarin hanya ada 15 KK, itu di kantor Kelurahan Benda, mushala Nurul Iman, sama gudang botol," ucap Riswan saat ditemui, Kamis.

Baca juga: Pihak Kecamatan Benda Dirikan Dapur Umum bagi Warga Terdampak Banjir

Sementara itu, sisa warga yang terdampak banjir sejak Selasa (18/1/2022) memilih untuk tak mengungsi.

Riswan menyebut, total warga yang terdampak banjir ada lebih dari 1.000 KK.

Kelurahan yang terendam banjir di Kecamatan Benda ada empat, yakni Jurumudi, Jurumudi Baru, Benda, dan Belendung.

Per hari ini, Kelurahan Belendung tak lagi terendam banjir.

"Untuk hari ini, banjir di Belendung sudah surut. Jadi, tinggal bantuan kita fokuskan di Benda, Jurumudi, dan Jurumudi Baru," papar Riswan.

Baca juga: Lebih dari 1.000 Kepala Keluarga di Kecamatan Benda Jadi Korban Banjir

Dia menyebut, pihaknya telah menyiapkan Gelanggang Olahraga (GOR) Benda sebagai lokasi pengungsian.

Namun, korban banjir di sana lebih memilih untuk menetap di kediamannya.

"Kita izinkan warga mengungsi bahkan kemarin kita sudah siapkan GOR Benda (sebagai) tempat pengungsian," ucap Riswan.

"Selebihnya bertahan di rumah karena banjirnya enggak parah banget, masih bisa ditungguin lah (kediaman korban)," sambung dia.

Tarmuji (26), seorang warga RT04/RW08, Jurumudi, Kecamatan Benda, sebelumnya mengaku tak akan mengungsi karena takut jika harus meninggalkan barang-barang di kediamannya.

Baca juga: Sudah 3 Hari, Banjir di Kecamatan Benda Masih Setinggi 40 Sentimeter

"Saya takut ada yang hilang di rumah. Selagi masih bisa tidur di rumah, ya sudah tidur saja," ucap dia.

Kata Tarmuji, banjir di permukimannya surut dengan sendirinya dan bukan karena disedot.

Sebab, hingga Kamis ini, Pemerintah Kota Tangerang belum menyedot banjir yang ada di lingkungan itu.

Tarmuji menyebut, banjir itu tak akan surut jika tidak disedot lantaran nihilnya drainase di RT04/RW08, Jurumudi.

"Banjir surut bukan karena disedot. Kalau di sini kalau enggak disedot, enggak bakal surut," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com