TANGERANG, KOMPAS.com - Pihak Kecamatan Benda mencatat, sebanyak 15 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban banjir di wilayah administrasinya sempat mengungsi ke sejumlah tempat yang telah disediakan.
Sekretaris Camat Benda Riswan Setyo menyebut, sebanyak 15 KK itu diungsikan ke kantor Kelurahan Benda, mushala, dan pergudangan.
"Kemarin hanya ada 15 KK, itu di kantor Kelurahan Benda, mushala Nurul Iman, sama gudang botol," ucap Riswan saat ditemui, Kamis.
Baca juga: Pihak Kecamatan Benda Dirikan Dapur Umum bagi Warga Terdampak Banjir
Sementara itu, sisa warga yang terdampak banjir sejak Selasa (18/1/2022) memilih untuk tak mengungsi.
Riswan menyebut, total warga yang terdampak banjir ada lebih dari 1.000 KK.
Kelurahan yang terendam banjir di Kecamatan Benda ada empat, yakni Jurumudi, Jurumudi Baru, Benda, dan Belendung.
Per hari ini, Kelurahan Belendung tak lagi terendam banjir.
"Untuk hari ini, banjir di Belendung sudah surut. Jadi, tinggal bantuan kita fokuskan di Benda, Jurumudi, dan Jurumudi Baru," papar Riswan.
Baca juga: Lebih dari 1.000 Kepala Keluarga di Kecamatan Benda Jadi Korban Banjir
Dia menyebut, pihaknya telah menyiapkan Gelanggang Olahraga (GOR) Benda sebagai lokasi pengungsian.
Namun, korban banjir di sana lebih memilih untuk menetap di kediamannya.
"Kita izinkan warga mengungsi bahkan kemarin kita sudah siapkan GOR Benda (sebagai) tempat pengungsian," ucap Riswan.
"Selebihnya bertahan di rumah karena banjirnya enggak parah banget, masih bisa ditungguin lah (kediaman korban)," sambung dia.
Tarmuji (26), seorang warga RT04/RW08, Jurumudi, Kecamatan Benda, sebelumnya mengaku tak akan mengungsi karena takut jika harus meninggalkan barang-barang di kediamannya.
Baca juga: Sudah 3 Hari, Banjir di Kecamatan Benda Masih Setinggi 40 Sentimeter
"Saya takut ada yang hilang di rumah. Selagi masih bisa tidur di rumah, ya sudah tidur saja," ucap dia.
Kata Tarmuji, banjir di permukimannya surut dengan sendirinya dan bukan karena disedot.
Sebab, hingga Kamis ini, Pemerintah Kota Tangerang belum menyedot banjir yang ada di lingkungan itu.
Tarmuji menyebut, banjir itu tak akan surut jika tidak disedot lantaran nihilnya drainase di RT04/RW08, Jurumudi.
"Banjir surut bukan karena disedot. Kalau di sini kalau enggak disedot, enggak bakal surut," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.