Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Telan Korban, Awas Jangan Terobos Palang Pelintasan Kereta Api

Kompas.com - 21/01/2022, 09:42 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Mahasiswi Universitas Indonesia (UI) tertabrak KRL di pelintasan rel Stasiun Pondok Cina, Kamis (20/1/2022) siang kemarin.

Korban berinisial BMS tertabrak KRL hingga terseret sejauh 25 meter sampai peron stasiun.

"Korban tertabrak kereta commuter line 1676 jurusan Jakarta-Bogor kemudian korban terseret sekira 25 meter hingga di depan peron stasiun Pondok Cina," kata Kapolsek Beji Kompol Agus Khaeron saat dihubungi, Kamis (20/1/2022).

Berkaitan dengan itu, KAI Commuter mengimbau masyarakat agar tidak menyebrang pelintasan kereta api saat palang pintu telah tertutup.

Baca juga: Mahasiswa UI Tertabrak KRL di Pocin, Petugas: Sudah Diteriaki Awas Ada Kereta, Dia Enggak Dengar

Hal itu disampaikan agar kecelakaan yang menewaskan pejalan kaki dari mahasiswi UI akibat kelalaiannya melintasi palang pintu kereta yang telah tertutup, tak terulang.

"Mengimbau kepada seluruh pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor yang hendak melintas di pintu pelintasan kereta api untuk memperhatikan palang pintu, rambu, ataupun suara yang mengisyaratkan bahwa kereta akan segera melintas," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba saat dihubungi, Kamis (20/1/2022).

Lanjut, Anne, hal ini juga sesuai Undang-undang Nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian pasal 124 yang mengatur bahwa pada perpotongan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pengguna jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api.

"Bila pintu pelintasan telah tertutup, mohon untuk bersabar menunggu kereta melintas dan pintu kembali terbuka sebelum melanjutkan perjalanan," kata Anne mewanti-wanti.

KAI Commuter dan PT KAI, lanjut Anne, juga rutin melakukan sosialisasi di pintu-pintu pelintasan untuk mengimbau pengguna jalan raya untuk tetap waspada.

"Kepada seluruh pengguna jalan raya agar tetap waspada saat melintas pelintasan kereta api, dan mendahulukan perjalanan kereta," imbuhnya.

Baca juga: Seorang Nenek Tewas Mengenaskan Tertabrak Kereta di Kebon Jeruk

Diberitakan sebelumnya, Penjaga Jalan Lintasan (PJL) Kereta Api, Mulyadi membeberkan kronologi mahasiswi Universitas Indonesia (UI) berinisial BMS tertabrak KRL di pelintasan rel Stasiun Pondok Cina.

Pada saat kejadian, Mulyadi sedang bergantian jaga dengan petugas lain.

Ia menuturkan, ketika korban hendak menyeberang, sempat ditahan oleh pejalan kaki lain.

Namun, BMS masih lanjut menyeberang. Mulyadi menduga korban memakai headset di telinga karena tak mendengar suara peluit dan seruan dari petugas agar tidak menyeberang.

"Jadi alarm sudah bunyi, pintu sudah ketutup yang lain sudah pada berhenti," ungkap Mulyadi, Kamis (20/1/2022).

"Cuma yang kena satu orang. Sempat ditahan sama orang penyeberang lain. Saya juga enggak tahu dia buru-buru atau gimana, atau lagi pakai headset enggak dengar," lanjutnya.

Namun, lagi-lagi korban juga sudah diperingatkan melalui peluit dan teriakan tetap saja mengabaikan.

Hingga akhirnya korban tertabrak kereta dan terseret sampai peron Stasiun Pondok Cina.

"Kan sudah ngasih tahu, cuma pejalan kakinya saja enggak dengar atau enggak tahu. Dia tidak memperhatikan terus, teriakin awas ada kereta dari utara. Pas dia udah mendekat, ya sudah," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com