JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya akan memperketat penerbitan maupun perpanjangan pelat nomor kendaraan khusus atau rahasia dengan huruf RF.
Pengetatan dilakukan dalam rangka penertiban terhadap pengendara berpelat khusus yang cukup banyak melakukan pelanggaran.
"Mulai minggu ini kami lakukan pengetatan terhadap permohonan STNK rahasia atau khusus, baik penerbitan baru atau perpanjangan," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo dalam keterangannya, Jumat (21/1/2022).
Menurut Sambodo, pengetatan dilakukan dengan mewajibkan sejumlah syarat bagi para pemohon pelat nomor kendaraan khusus atau rahasia.
Dia mencontohkan, pemohon pelat khusus atau rahasia kepolisian harus mendapatkan rekomendasi dari Bidang Profesi dan Keamanan (Propam).
"Untuk kendaraan dinas Polri harus ada rekomendasi dari Divisi Propam Mabes Polri atau Bidang Propam Polda, sedangkan untuk STNK khusus harus ada rekomendasi dari Baintelkam Mabes atau Ditintelkan Polda," kata Sambodo.
Baca juga: Banyak yang Arogan dan Ditilang, Siapa Saja Pengguna Mobil Pelat RF?
Sementara itu, untuk kementerian dan lembaga, lanjut Sambodo, harus mendapat persetujuan yang ditandatangani oleh instansi pemohon.
"Ditandatangani minimal eselon satu di kementerian atau di instansi pemohon STNK khusus atau STNK rahasia tersebut," kata Sambodo.
Sambodo menambahkan, pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna kendaraan berpelat khusus atau rahasia akan menjadi pertimbangan kepolisian untuk menerbitkan perpanjangan.
"Tentu ini akan menjadi catatan kami, termasuk apabila kendaraan tersebut melanggar lebih dari sekali kami akan record dan kami tidak akan perpanjang STNK rahasia," pungkasnya.
Baca juga: Mobil Berpelat Khusus RF Terdampak Ganjil Genap, Ini Daftar Kendaraan yang Bebas dari Aturan
Sebelumnya, Sambodo mengungkapkan bahwa terdapat 124 kendaraan berpelat khusus yang ditindak petugas sejak Senin (17/1/2022) sampai Rabu (19/1/2022).
"Sejak hari Senin kemarin, dalam tiga hari, sudah ada 124 kendaraan berpelat STNK khusus atau rahasia yang kami tindak dengan tilang," kata Sambodo di Mapolda Metro Jaya, Rabu.
Para pengendara mobil tersebut ditilang karena melanggar aturan ganjil genap, berhenti di bahu jalan, hingga menggunakan rotator dan sirene.
Padahal, kata Sambodo, pengendara kendaraan berpelat khusus tetap harus mengikuti aturan lalu lintas yang berlaku.
"Para pengguna atau pemilik kendaraan yang menggunakan STNK khusus atau rahasia bahwa kendaraan tersebut wajib hukumnya untuk mengikuti aturan lalu lintas yang berlaku," kata Sambodo.
Baca juga: Polisi Sebut Kendaraan Berpelat Khusus RF Kerap Langgar Ganjil-Genap karena Merasa Kebal Hukum
Sambodo menyebutkan, mayoritas pengendara kendaraan berpelat khusus yang ditilang petugas, melanggar aturan ganjil genap yang diberlakukan di sejumlah ruas jalan di wilayah DKI Jakarta.
Hal tersebut karena pengguna kendaraan berpelat RF merasa kebal hukum dan terbebas dari aturan, termasuk ganjil genap.
"Sebagian besar alasannya menyatakan kepada anggota saya bahwa mereka merasa kendaraan itu bebas ganjil genap," kata Sambodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.