Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster SMAN 4 Jakarta, 5 Siswa yang Terpapar Covid-19 Tak Alami Gejala Apa Pun

Kompas.com - 21/01/2022, 15:00 WIB
Reza Agustian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak lima siswa positif Covid-19 dalam klaster SMAN 4 Jakarta. Kelima siswa tersebut tidak mengalami gejala apa pun atau pasien asimtomatik.

"Mereka tidak bergejala, penanganannya biasa, seperti minum vitamin dan lain-lain," ujar Kepala SMAN 4 Jakarta Heriyanto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/1/2022).

Heriyanto mengatakan bahwa pihaknya mengetahui kondisi murid-murid yang terpapar Covid-19 karena selalu berkomunikasi dengan mereka.

"Kami selalu berkomunikasi dengan anak murid kami, Sudin Pendidikan Jakpus selalu menanyakan bagaimana kondisinya," kata Heriyanto.

Baca juga: Hasil Tracing di SMAN 4 Jakarta, 4 Siswa Dinyatakan Positif Covid-19

Saat ini kelima murid tersebut tengah menjalani isolasi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet dan rumah masing-masing.

"Dua orang di Wisma Atlet dan tiga di rumah masing-masing," ucap Heriyanto.

Dari kelima murid tersebut, siswa yang tengah menjalani isolasi di RSDC Wisma Atlet telah berangsur-angsur pulih.

"Artinya kondisi mereka sudah jauh lebih baik," tutur Heriyanto.

Baca juga: Hasil Tracing Tunjukkan 4 Siswa SMAN 4 Jakarta Positif Covid-19, Bukti Ada Klaster Sekolah

Pihak SMAN 4 Jakarta saat ini belum mengetahui varian virus Corona yang menginfeksi kelima siswanya.

Menurut Heriyanto, pihaknya masih menunggu laporan dari Puskesmas Kecamatan Gambir.

"Jenisnya belum tahu, itu pihak puskesmas yang berhak menganalisis. Sejauh ini belum ada laporan dari pihak puskesmas," terang Heriyanto.

Adapun klaster Covid-19 di SMAN 4 Jakarta bermula saat adanya seorang siswa positif Covid-19 yang tertular dari anggota keluarganya.

Baca juga: Daftar Panjang Kasus Covid-19 di Sekolah dan Bukti Nyata Klaster PTM

Pihak sekolah bersama puskesmas kemudian melakukan tracing kepada warga sekolah.

Hasilnya, ada empat siswa yang positif Covid-19, satu di antaranya merupakan teman sekelas murid yang lebih dahulu positif Covid-19.

Setelah temuan kasus Covid-19 di sana bertambah, pihak SMAN 4 Jakarta kembali melakukan tracing guna memutus penyebaran virus.

"Kemarin kami melakukan tracing lagi untuk dua kelas, namun hasilnya belum keluar. Tracing-nya 2 atau 3 hari kemudian sesudah ditemukan kasus kedua pada murid kami," tutur Heriyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com