Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlokasi di Dekat Klaster Covid-19 Krukut, SMKN 35 Hentikan PTM karena Temuan Kasus Positif

Kompas.com - 21/01/2022, 16:52 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) di SMKN 35 Jakarta, Krukut, Jakarta Barat, dihentikan sementara waktu pasca penemuan kasus Covid-19 di sekolah tersebut.

Kepala SMKN 35 Jakarta Sopandi mengatakan, setidaknya sembilan siswa dan dua guru di sekolah itu positif Covid-19 berdasarkan tes antigen.

 

"Hasilnya memang dari hasil swab antigen itu sementara ada 9 siswa dan 2 tenaga pendidik (positif Covid-19)," kata Sopandi saat dihubungi wartawan, Jumat (21/1/2022).

Baca juga: SMPN 85 Tetap Gelar PTM meski Siswa Positif Covid-19, Ini Alasan Sekolah

Meski terpapar virus Corona, kesebelas orang tersebut tidak menunjukkan gejala berarti, imbuhnya.

"Untuk mengantisipasi (penyebaran Covid-19 lebih lanjut), langsung kami ambil kebijakan sesuai dengan aturan yang berlaku. Sekolah kami tutup selama 14 hari, dari tanggal 11 Januari, pasca dilakukan tracing, sampai tanggal 24 Januari," jelas Sopandi.

Diketahui, tes Covid-19 massal dilakukan di SMKN 35 Jakarta pasca munculnya klaster Covid-19 di wilayah Krukut.

Sekolah tersebut berjarak tidak jauh dari lokasi yang menerapkan micro lockdown atau karantina mikro di Krukut.

"Dari pihak kecamatan dan kelurahan itu melakukan tracing untuk warga, termasuk di sekolah-sekolah di Krukut, termasuk kami," ungkap dia.

Baca juga: Daftar Panjang Kasus Covid-19 di Sekolah dan Bukti Nyata Klaster PTM

Tes Covid-19 dilakukan pada hampir seribu guru dan siswa di wilayah Krukut. Tes berlangsung selama tiga hari sejak Selasa (11/1/2022).

Hingga kini, total kasus terkonfirmasi Covid-19 di wilayah Krukut mencapai 137 kasus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com