JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono menilai Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster.
Sebab, menurut dia, booster bisa membantu mengurangi dampak keparahan dan kematian pada warga akibat Covid-19.
"Tetap ditingkatkan untuk mengurangi kematian atau mengurangi orang yang dirawat di rumah sakit," kata Miko saat dihubungi, Minggu (23/1/2022).
Miko menegaskan, booster Covid-19 tidak mengurangi kasus penularan, melaikan mengurangi kasus yang berat, sedang atau ringan.
Baca juga: UPDATE 23 Januari: 2.925 Kasus Baru Covid-19 Tersebar di 27 Provinsi
Oleh karena itu, masyarakat hatus tetap mengikuti program vaksinasi Covid-19 apapun kondisi yang terjadi di Indonesia.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI Jakarta terus menggencarkan program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, hingga Sabtu (22/1/2022) jumlah masyarakat yang sudah diberi vaksin booster mencapai 296.486 orang.
Ia menegaskan, vaksin booster terbuka untuk semua masyarakat baik warga ber-KTP DKI ataupun non-DKI Jakarta.
Baca juga: UPDATE 23 Januari: 124.080.794 Orang Sudah Divaksinasi Covid-19 Dosis Kedua
"Untuk penduduk non-KTP DKI Jakarta, tidak perlu melampirkan surat keterangan domisili saat pelaksanaan vaksin booster," kata Dwi dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (23/1/2022).
Vaksinasi booster bisa dilakukan di fasilitas kesehatan yang sudah disediakan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.