Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SDN Tangerang 14 Mulai Terapkan PTM 50 Persen, Kepsek: Karena Utamakan Kesehatan, Kami Sambut Baik

Kompas.com - 24/01/2022, 14:51 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - SDN Tangerang 14 mulai menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan kapasitas 50 persen siswa per kelas pada Senin (24/1/2022).

Sebelumnya, PTM di SDN Tangerang 14 masih berkapasitas 100 persen.

Kepala SDN Tangerang 14 Wawat Tustiawati berujar, pihaknya menerima perubahan aturan soal PTM dari kapasitas 100 menjadi 50 persen.

"Karena ini mengutamakan kesehatan dan keselamatan, tentu saja kami harus sambut dengan baik dengan lapang dada," ujar Wawat saat ditemui di SDN Tangerang 14, Kota Tangerang, Senin.

"Kita berdoa semoga ke depannya bisa lebih baik dan turun kembali," sambung dia.

Baca juga: Kapasitas PTM Jenjang SD di Kota Tangerang Jadi 50 Persen, Ini Peraturannya

Wawat mengungkapkan, murid di SDN Tangerang 14 merasa senang saat mengikuti PTM 100 persen.

Menurut dia, para murid merasa semakin bahagia saat PTM 100 persen diadakan dua kali dalam sepekan.

"Awalnya mereka (murid SDN Tangerang 14) sudah bahagia dan senang ya bisa kembali (PTM 100 persen), meskipun awalnya seminggu sekali kemudian seminggu dua kali, senang banget," kata Wawat.

Akan tetapi, Pemerintah Kota Tangerang memutuskan untuk mengurangi kapasitas PTM menjadi 50 persen pada akhir pekan lalu lantaran kasus Covid-19 meningkat di sana.

Baca juga: Murid SD Kelas 1 dan 2 Wajib Belajar Daring, Dindik Kota Tangerang: Terlalu Dini Pahami Prokes

Menurut Wawat, orangtua murid SDN Tangerang 14 dapat memahami alasan kapasitas PTM harus disesuaikan seusai diberi penjelasan oleh pihak sekolah.

"Akhirnya kita harus waspada, mengutamakan keselamatan, dan kesehatan. Alhmadulilah mereka (orangtua siswa) mengerti karena harus semua elemen bekerja sama," paparnya.

Mulai Senin ini, Wawat berujar bahwa PTM terbatas yang diadakan di SDN Tangerang 14 hanya diikuti oleh 50 persen siswa per kelas.

Dia mengatakan, skema belajar di sekolah tersebut terbagi dalam dua sesi pembelajaran, yakni sesi pertama dimulai pukul 07.00-10.00 WIB dan sesi kedua dimulai pukul 11.00-14.00 WIB.

Dalam sepekan, murid SDN Tangerang 14 mengikuti PTM terbatas sebanyak dua kali.

Baca juga: Sidak PTM 100 Persen di SMPN 3 Depok, Wali Kota Idris Temukan Jarak Bangku Siswa Berdekatan

Wawat menuturkan, murid yang mengikuti PTM terbatas pada Senin ini akan kembali belajar di sekolah pada Kamis.

"Jika dalam satu kelas itu ada 30 siswa, maka 15 siswa saja yang masuk. Kemudian untuk waktunya, di dalam SOP itu maksimal tiga jam (pembelajaran)," ucapnya.

"Jadi kita atur, sesi pertama itu dari jam 07.00-10.00 WIB, kemudian ada jeda untuk istirahat dan penyemprotan ya. Dan kemudian sesi duanya di jam 11.00-14.00 WIB," sambung dia.

Kabid Pembinaan SD Dindik Kota Tangerang Helmiati sebelumnya mengatakan, seluruh SD di Kota Tangerang mulai menggelar PTM terbatas dengan kapasitas murid 50 persen pada Senin ini.

"Iya, per hari ini (Senin), semua SD kapasitasnya 50 persen (siswa)," ucapnya, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com