Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapasitas PTM Kembali 50 Persen, Murid SDN Tangerang 12: Sedih, Sekarang Sepi

Kompas.com - 24/01/2022, 15:33 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah murid SDN Tangerang 12 mengungkapkan perasaan sedihnya lantaran kapasitas pembelajaran tatap muka (PTM) dikurangi hingga 50 persen.

PTM berkapasitas 50 persen mulai diterapkan di Kota Tangerang per Senin (24/1/2022).

Jeni (12), seorang murid SDN Tangerang 12, mengaku sedih saat mengikuti PTM 50 persen lantaran saat ini hanya ada sedikit teman-temannya yang belajar di kelas.

Baca juga: Kapasitas PTM Jenjang SD di Kota Tangerang Jadi 50 Persen, Ini Peraturannya

"Sedih sih, ya karena sedih aja, sekarang sepi," ucapnya saat ditemui di SDN Tangerang 12, Kota Tangerang, Senin.

Kini, Jeni menyebut bahwa hanya ada 19 murid yang ikut belajar di kelas.

Mulanya, ada 38 murid yang mengikuti PTM. Kata Jeni, kapasitas PTM di sekolahnya diturunkan karena kasus Covid-19 yang kini semakin meningkat di Kota Tangerang.

"Kata gurunya, katanya, kasusnya meningkat drastis Corona-nya, kasus Covid-19-nya," tutur siswa kelas 6C itu.

Hal senada turut diutarakan oleh Kaira (12), seorang murid SDN Tangerang 12. Murid kelas 6C itu juga mengaku sedih saat mengikuti PTM 50 persen ini.

Baca juga: SDN Tangerang 14 Mulai Terapkan PTM 50 Persen, Kepsek: Karena Utamakan Kesehatan, Kami Sambut Baik

"Ya sama sedih juga, berkurang temannya. Lebih sepi," ujar Kaira di lokasi yang sama, Senin.

Jeni melanjutkan, ia belajar mulai pukul 07.00 WIB-10.00 WIB pada Senin ini.

Selama PTM 50 persen di kelas, dia belajar mata pelajaran tema, bahasa Inggris, dan agama.

"Pelajaran tema sama Pak Era, bahasa Inggris (dengan) Bu Sifat, sama agama (dengan) Bu Dewi," tuturnya.

Pekan ini, Jeni dan Kaira dijadwalkan mengikuti PTM terbatas pada Senin dan Kamis.

Jeni berharap bahwa virus Covid-19 dapat segera sirna agar dapat kembali mengikuti PTM 100 persen.

"Harapannya semoga Covid-nya ilang. Amin ya Allah. Biar bisa kumpul-kumpul sama temen lagi," ucap dia.

Keduanya mengaku sudah divaksinasi Covid-19 sebanyak dua kali.

"Disuntik pakai Sinovac," ucap keduanya.

Kabid Pembinaan SD Dindik Kota Tangerang Helmiati sebelumnya mengatakan, seluruh SD di kota itu mulai menggelar PTM terbatas dengan kapasitas murid 50 persen pada Senin ini.

"Iya, per hari ini (Senin), semua SD kapasitasnya 50 persen (siswa)," ucapnya, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com