Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Belum Mau Bicara Deklarasi Capres, Pengamat: Strategi Raih Simpati Publik dan Parpol

Kompas.com - 24/01/2022, 16:06 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, saat ini belum waktunya untuk mendeklarasikan diri sebagai calon presiden pada Pilpres 2024. Hal ini ia sampaikan saat bertemu relawan pendukungnya di daerah.

Dalam pertemuan tersebut Anies mengaku masih fokus mengurus Jakarta pada sisa masa jabatan yang akan berakhir pada Oktober 2022 mendatang.

Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menilai, pernyataan tersebut merupakan bagian dari strategi politik Anies.

Baca juga: Anies Baswedan Tegaskan ke Relawan untuk Tak Bicara Pilpres 2024

Menurut Lili, ada dua penyebab Anies belum mau berbicara pencalonan pada Pilpres 2024. Pertama, Anies bukan berasal dari pengurus partai politik.

Dalam konteks itu, kata dia, Anies akan dinilai tidak etis kalau secara emplisit mendeklarasikan diri sebagai kandidat calon pada pemilihan presiden.

"Partai-partai juga belum secara resmi mengusung. Yang kedua juga kan masih jauh tentang pencapresan ini," ujar Lili, saat dihubungi, Senin (24/1/2022).

"Jadi ini strategi politik Anies Baswedan untuk mendapat simpati baik dari publik maupun partai-partai politik (parpol)," tutur dia.

Kendati demikian, Lili meyakini Anies sudah melakukan pendekatan ke parpol tertentu akan tetapi tidak diperlihatkan kepada publik.

Di sisi lain, Anies mulai terbuka untuk membangun relasi dan bertemu dengan para relawannya di berbagai daerah.

"Karena dia (Anies) kan belum punya kendaraan (partai) tapi kalau sudah mendeklarasikan diri, kan itu tidak etis. Bisa jadi partai-partai tidak mencalonkannya, bisa jadi malu juga," ucap Lili.

Baca juga: Bertemu Relawan Pendukung di Makasar, Anies Bicara soal Waktu Deklarasi Capres

Lili mengatakan, parpol memiliki banyak pertimbangan dalam mengusung calon pada Pilpres 2024, termasuk terkait perkembangan elektabilitas sosok-sosok tertentu.

Terlebih, pimpinan parpol tidak hanya menginginkan menang di pilpres. Calon yang diusung juga diharapkan memiliki coattail effect agar perwakilan parpol lolos ke parlemen.

"Tidak hanya Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil saja yang diisukan akan maju. Akan tetapi, ada beberapa politisi partai yang diisukan seperti Puan Maharani, Cak Imin, dan AHY juga," ungkapnya.

Selain itu, dengan ambang batas pencalonan atau presidential threshold 20 persen, maka kemungkinan yang maju pada Pilpres 2024 hanya dua pasang kandidat.

Dengan demikian, parpol lebih memprioritaskan kadernya untuk maju sebagai calon presiden dan wakil presiden.

"Ini juga menjadi alasan pertimbangan para calon kandidat seperti Anies untuk bungkam karena tidak memiliki kendaraan partai," kata Lili.

Baca juga: Rian Ernest Optimistis Elektabilitas PSI Akan Menanjak karena Sering Kritik Pemerintahan Gubernur Anies

Sebelumnya diberitakan, Anies bertemu relawan pendukungnya yang tergabung dalam Mileanis Sulsel di sebuah restoran di Makasar, Sulawesi Selatan, Jumat (21/1/2022) malam.

Dalam pertemuan itu, Anies menegaskan saat ini belum waktunya mendeklarasikan diri sebagai calon presiden RI 2024, karena masih fokus mengurus Ibu Kota Jakarta pada sisa masa jabatannya.

"Begini, saya jawab. Kalau belum masuk waktunya, jangan bunyikan suara azan," tutur Anies menganalogikan menjawab pertanyaan soal capres, seperti dilansir Antara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com