Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Catat 16 Kasus Transmisi Lokal Varian Omicron di Tangerang Selatan

Kompas.com - 24/01/2022, 22:49 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mencatat ada 16 kasus positif Covid-19 varian Omicron, pada Senin (24/1/2022).

"Kesimpulannya ada 16 kasus Omicron di Tangsel, semuanya transmisi lokal," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Allin Hendalin Mahdaniar, saat dihubungi, Senin (24/1/2022).

Baca juga: Sudah Divaksin 2 Dosis, Warga Jakarta yang Terpapar Omicron Meninggal karena Komplikasi

Allin menuturkan, kasus varian Omicron per hari ini di Tangerang Selatan ada 17.

Namun, satu kasus merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), maka datanya ditarik oleh Kementerian Kesehatan.

"Enam belas transmisi lokal. Yang satu ini (PPLN) datanya ditarik ke pusat langsung, jadi datanya pusat. Sehingga di Tangsel kini tercatat ada 16 kasus omicron," tutur dia.

Data tersebut belum termasuk kasus MR (45) yang meninggal di RS Sari Asih Ciputat. Sebab belum ada data hasil whole genome sequencing (WGS).

Dari 16 kasus, lima pasien di antaranya sudah sembuh. Sisanya, ada yang menjalani isolasi mandiri di rumah dan rumah sakit rujukan.

"Kalau melihat saat ini varian yang beredar, ini terindikasi Omicron. Karena kan penularannya cepat. Dan di lapangan rata-rata ini tidak bergejala semua," lanjut Allin.

Baca juga: Wali Kota Jaksel Sebut 14 Warga Cilandak yang Terpapar Omicron Selesai Jalani Isolasi

Pasien yang terpapar Omicron mengalami gejala ringan seperti sakit tenggorokan, batuk, dan pilek.

Meski demikian, Allin tetap memperingatkan pentingnya untuk selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Terlebih, kata dia, dari 16 kasus yang ada keseluruhannya baru kali ini terkena riwayat Covid-19 varian Omicron padahal sudah melengkapi vaksinasi hingga dosis kedua.

"Langkah dinkes, strateginya sama saja karena musuhnya sama. Hanya penularannya cepat," ucapnya.

"Jadi yang kami imbau, masyarakat harus taat prokes, saling menjaga, kesadaran kolektifnya ditingkatkan lagi, sehingga pemutusan rantai penularan ini cepat," ujar Allin.

Baca juga: 63 Persen Pasien Omicron di RSDC Wisma Atlet Bergejala Ringan

Selain itu, Allin mengingatkan, mobilitas masyarakat harus dibatasi. Kemudian, Dinas Kesehatan juga akan terus melakukan testing, tracing dan treatment.

"Sehingga saat melakukan itu otomatis akan ada kasus yang terdeteksi. Itu konsekuensinya, karena kita terus tingkatkan dari tracing-nya," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com