Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Kakek Tewas Dikeroyok karena Dituduh Maling | Konvoi Mobil Mewah Tak Ditilang Meski Langgar Aturan

Kompas.com - 25/01/2022, 05:38 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita terkait kakek 89 tahun yang tewas dikeroyok karena dituduh maling menjadi berita yang paling banyak menarik perhatian pembaca di kanal megapolitan kompas.com pada Senin (24/1/2021) kemarin. Sejumlah artikel terkait peristiwa naas itu menjadi artikel terpopuler karena banyak dibaca.

Selain itu, berita mengenai konvoi mobil mewah yang ditegur polisi di tol Andara juga menjai salah satu berita terpopuler. Berikut 3 berita yang paling banyak dibaca sepanjang kemarin:

1. Kesaksian Warga Lihat Kakek 89 Tahun Dituduh Maling, lalu Dikeroyok hingga Tewas

Wiyanto Halim (89) yang mengendarai mobil B 1859 SYL tewas usai dipukuli massa karena diteriaki sebagai maling. Peristiwa itu terjadi di Jalan Pulokambing, kawasan JIEP, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Minggu (23/1/2022) dini hari.

Seorang karyawan pabrik di sekitar lokasi, Kirun (32), mengatakan, korban yang sudah lansia itu tidak berdaya dikeroyok membabi buta oleh massa.

"Gimana mau melawan, korbannya itu saja kakek. Badannya sudah kurus, rambut sudah beruban," kata Kirun, seperti dilansir Tribunnews.com.

Kirun mengatakan, massa awalnya mengejar mobil yang dikendarai Wiyanto dengan sepeda motor. Setelah berhasil menghentikan laju mobil, mereka lalu memecahkan kaca mobil dengan balok kayu dan batu. Lalu, mereka pun langsung memukuli Wiyanto hingga tewas.

"Saya lihat di mobil ada gendongan bayi dan tongkat buat jalan. Saya pikir enggak mungkin kakek ini maling, tapi mereka tetap saja teriak maling-maling," katanya.

Polisi pun menyebut kakek Wiyanto bukan maling seperti yang dituduhkan massa. Ia dikejar dan diteriaki maling karena sempat meyenggol seorang pengendara motor. 

Baca berita selengkapnya di sini.

Baca juga: Ini Provokator yang Teriak Maling, Berujung pada Pengeroyokan Kakek 89 Tahun hingga Tewas di Cakung

 

2. Sopir Sedang Cuti, Kakek 89 Tahun yang Tewas Dikeroyok Pergi Sendiri Tanpa Diketahui Tujuannya

Wiyanto Halim (89), lansia yang meninggal dunia karena dikeroyok dan dituduh maling, pergi seorang diri tanpa diketahui tujuannya. Kuasa Hukum keluarga Freddy Yohanes Patty mengatakan, sedianya almarhum memiliki sopir untuk mengantarnya bepergian.

Wiyono tidak pernah keluar sendiri, apalagi pada malam hari. Namun pada hari naas itu, almarhum pergi seorang diri karena sopirnya tengah cuti bekerja.

"Sepemahaman kami, almarhum tidak pernah keluar malam karena usianya sudah 89 tahun dan beliau punya sopir. Hari itu sopir beliau cuti, tidak masuk kerja," kata Freddy dalam konferensi pers di rumah duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Senin (24/1/2022).

Freddy mengatakan, pada sore hari sebelum kejadian, almarhum pergi dari rumahnya di kawasan Jakarta Selatan dengan membawa mobil. Tidak ada yang mengetahui tujuan kepergian almarhum saat itu. Almarhum tidak kembali ke rumah hingga malam tiba.

"Pihak keluarga menanyakan, ini ke mana? Bingung saling telepon mencari keberadaan beliau. Baru pagi-pagi, dari Polres Jakarta Timur menelepon, menyatakan bahwa almarhum sudah ada di RSCM dan sudah meninggal dunia," kata dia.

Baca berita selengkapnya di sini.

Baca juga: Kakek 89 Tahun Dikeroyok hingga Tewas, Keluarga: Ada Pihak yang Memang Ingin Hal Ini Terjadi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com