Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kasus Covid-19 di Tangsel Melonjak Drastis dan RLC Mulai Dipenuhi Pasien

Kompas.com - 25/01/2022, 12:57 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

Lima di antara ke-16 pasien tersebut sudah sembuh. Sisanya menjalani isolasi di rumah sakit ataupun isolasi mandiri di rumah.

Data tersebut belum termasuk kasus MR (45) yang meninggal di RS Sari Asih Ciputat sebab belum ada data hasil whole genome sequencing (WGS) dari kasus tersebut.

Langkah Pemkot Tangsel Cegah Lonjakan

Dinas Kesehatan Kota Tangsel memperingatkan pentingnya mematuhi protokol kesehatan (prokes). Apalagi, varian Omicron yang diyakini lebih cepat menyebar sudah ditemukan di Tangsel.

"Langkah dinkes, strateginya sama saja karena musuhnya sama. Hanya penularannya cepat," ucapnya.

"Jadi yang kami imbau, masyarakat harus taat prokes, saling menjaga, kesadaran kolektifnya ditingkatkan lagi, sehingga pemutusan rantai penularan ini cepat," ujar Allin.

Selain itu, Allin mengingatkan, mobilitas masyarakat harus dibatasi. Kemudian, Dinas Kesehatan juga akan terus melakukan testing, tracing dan treatment.

"Sehingga saat melakukan itu otomatis akan ada kasus yang terdeteksi. Itu konsekuensinya, karena kita terus tingkatkan dari tracing-nya," imbuhnya.

Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan juga memfokuskan penanganan terhadap pasien Covid-19 varian Omicron dengan penyakit penyerta atau memiliki komorbid serta berusia lanjut (lansia).

"Omicron ini bisa juga mengakibatkan kasus kematian pada orang dengan komorbid dan lansia. Sehingga komorbid dan lansia ini menjadi fokus perhatian kita juga," ujar Allin.

Sebelumnya, dua pasien Covid-19 yang terinfeksi varian Omicron meninggal dunia. Ini merupakan kasus yang pertama kali terjadi.

Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, kedua pasien Omicron yang meninggal memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com