Lima di antara ke-16 pasien tersebut sudah sembuh. Sisanya menjalani isolasi di rumah sakit ataupun isolasi mandiri di rumah.
Data tersebut belum termasuk kasus MR (45) yang meninggal di RS Sari Asih Ciputat sebab belum ada data hasil whole genome sequencing (WGS) dari kasus tersebut.
Dinas Kesehatan Kota Tangsel memperingatkan pentingnya mematuhi protokol kesehatan (prokes). Apalagi, varian Omicron yang diyakini lebih cepat menyebar sudah ditemukan di Tangsel.
"Langkah dinkes, strateginya sama saja karena musuhnya sama. Hanya penularannya cepat," ucapnya.
"Jadi yang kami imbau, masyarakat harus taat prokes, saling menjaga, kesadaran kolektifnya ditingkatkan lagi, sehingga pemutusan rantai penularan ini cepat," ujar Allin.
Selain itu, Allin mengingatkan, mobilitas masyarakat harus dibatasi. Kemudian, Dinas Kesehatan juga akan terus melakukan testing, tracing dan treatment.
"Sehingga saat melakukan itu otomatis akan ada kasus yang terdeteksi. Itu konsekuensinya, karena kita terus tingkatkan dari tracing-nya," imbuhnya.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan juga memfokuskan penanganan terhadap pasien Covid-19 varian Omicron dengan penyakit penyerta atau memiliki komorbid serta berusia lanjut (lansia).
"Omicron ini bisa juga mengakibatkan kasus kematian pada orang dengan komorbid dan lansia. Sehingga komorbid dan lansia ini menjadi fokus perhatian kita juga," ujar Allin.
Sebelumnya, dua pasien Covid-19 yang terinfeksi varian Omicron meninggal dunia. Ini merupakan kasus yang pertama kali terjadi.
Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, kedua pasien Omicron yang meninggal memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.