JAKARTA, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Atas Negeri 86 (SMAN 86) yang berlokasi di kawasan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, telah menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM).
Proses PTM dihentikan sejak tiga siswa dan dua guru di sekolah itu terkonfirmasi positif Covid-19 pada pekan lalu.
Kepala SMAN 86 Sunaryo mengatakan, proses PTM dihentikan sejak Senin (24/1/2022) hingga lima hari ke depan. Adapun proses pembelajaran kembali dilakukan secara daring.
Baca juga: Satu Siswanya Terpapar Covid-19, SMPN 137 Jakarta Hentikan PTM
"Tapi tetap kondisi sekolah selama lima hari ke depan, mulai dari hari Senin sampai Jumat. Kami melakukan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah," ujar Sunaryo saat dikonfirmasi, Selasa.
Menurut Sunaryo, penghentian sementara kegiatan PTM setelah sebelumnya pihak sekolah koordinasi dengan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan wilayah 1 dan puskesmas.
Proses penghentian sementara PTM dilakukan seiring penanganan puskesmas dalam melacak kasus Covid-19 terhadap siswa dan guru.
Baca juga: SMAN 6 Jakarta Kembali Hentikan PTM Sementara akibat Temuan Kasus Covid-19
"PTM melalui BDR (belajar dari rumah) kami lakukan setelah rapat dengan tim manajemen, konsultasi dengan Sudin Pendidikan kemudian dan puskesmas," kata Sunaryo.
Sunaryo sebelumnya menjelaskan, dua murid yang terpapar Covid-19 merupakan siswa kelas XI IPA, satu di antaranya kelas X.
Kasus Covid-19 di SMAN 86 terdeteksi ketika salah satu orangtua siswa kelas XI meminta izin ke sekolah terkait anaknya yang tidak dapat mengikuti PTM, Senin (17/1/2022), karena ada satu keluarga terkonfirmasi.
"Saya sarankan anaknya tidak masuk sekolah dan melakukan swab PCR. Swab PCR pertama dan kedua negatif, dan ketiga baru positif," kata Sunaryo.
Tak lama berselang, dua guru dan dua siswa SMAN 86 yang melakukan swab PCR mandiri dinyatakan positif Covid-19.
Namun, Sunaryo belum dapat memastikan asal penularan Covid-19 yang dialami oleh ketiga siswa dan dua guru.
"Bisa jadi (klaster di luar sekolah). Kalau itu kan kita tidak bisa pastikan. Bisa jadi namanya lingkungan dan pergaulan kan bisa saja dari mana saja," kata Sunaryo.
Sunaryo juga tidak dapat memastikan siswa dan guru itu terpapar Covid-19 atau varian Omicron. Menurutnya untuk mengetahui itu membutuhkan keterangan dokter.
"Kalau itu saya tidak tahu karena belum ada analisis dari pihak puskesmas," kata Sunaryo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.