Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek 89 Tahun Disebut Dapat Ancaman Pembunuhan Sebelum Dikeroyok, Ini Tanggapan Polisi

Kompas.com - 25/01/2022, 17:18 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi terus menelusuri motif pengeroyokan pengendara mobil berinisial HM (89) di Jalan Pulo Kambing Raya, Kawasan Industri Pulogadung, Cakung, Jakarta Timur. HM tewas di tempat setelah dikeroyok massa.

Sejauh ini, penyidik Polres Jakarta Timur telah menetapkan lima tersangka terkait kasus pengeroyokan itu.

Dari lima tersangka itu, tidak ada satu pun yang berkaitan dengan latar belakang korban.

Latar belakang yang dimaksud adalah soal urusan sengketa tanah yang melibatkan korban sejak 30 tahun terakhir.

Baca juga: Polisi Sebut 5 Tersangka Pengeroyok Kakek 89 Tahun Tak Ada Kaitannya dengan Urusan Sengketa Tanah Korban

Saat konferensi pers di Mapolres Jakarta Timur, Selasa (25/1/2022), polisi juga menjawab pertanyaan wartawan ihwal korban yang mendapat ancaman pembunuhan sebelum dikeroyok.

Sebab, pada Senin kemarin, kuasa hukum keluarga korban, Davey Oktavianus Patty, mengatakan bahwa HM sempat diancam dibunuh sebelum pengeroyokan terjadi.

"Saya tadi sudah sampaikan ya, berdasarkan pemeriksaan penyidik terhadap lima orang yang menjadi tersangka tidak memiliki keterkaitan dengan latar belakang korban," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Pol) Endra Zulpan, Selasa ini.

Salah satu wartawan kemudian bertanya apakah ancaman pembunuhan itu akan ditelusuri lebih lanjut.

Zulpan menjawab bahwa jajarannya akan terus mengembangkan kasus pengeroyokan yang menimpa HM.

"Kami sudah profiling terhadap orang-orang dari TKP (tempat kejadian perkara) pertama sampai terakhir. Itu akan menjawan dugaan (ancaman pembunuhan) itu. Artinya masih berlanjut, tidak menutup kemungkinan kasus ini apabila semua sudah diamankan, kami periksa, ini akan menjawab," ujar Zulpan.

Baca juga: Tembakkan Gas Air Mata Sebelum Kakek 89 Tahun Dikeroyok, Polisi: Massa Banyak, Kami Sudah Sesuai SOP

Beberapa menit kemudian, masih di Mapolres Jakarta Timur, salah satu wartawan kembali bertanya apakah polisi akan menulusuri lebih dalam terkait dugaan ancaman pembunuhan itu.

Namun, Zulpan tidak menjawab dan segera naik mobil keluar Mapolres Jakarta Timur.

Ancaman pembunuhan terhadap HM disampaikan pengacara keluarga korban, Davey Oktavianus, saat di rumah duka Grand Heaven Pluit, Jakarta Utara, Senin kemarin.

"(Ancaman pembunuhan) itu kalau kejadiannya itu sendiri sekitar tiga hari sebelum kejadian," kata Davey dalam rekaman suara yang diterima Kompas.com, Selasa ini.

Namun, Davey mengatakan, HM tidak menyebutkan siapa pengancamnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com