JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi terus menelusuri motif pengeroyokan pengendara mobil berinisial HM (89) di Jalan Pulo Kambing Raya, Kawasan Industri Pulogadung, Cakung, Jakarta Timur. HM tewas di tempat setelah dikeroyok massa.
Sejauh ini, penyidik Polres Jakarta Timur telah menetapkan lima tersangka terkait kasus pengeroyokan itu.
Dari lima tersangka itu, tidak ada satu pun yang berkaitan dengan latar belakang korban.
Latar belakang yang dimaksud adalah soal urusan sengketa tanah yang melibatkan korban sejak 30 tahun terakhir.
Saat konferensi pers di Mapolres Jakarta Timur, Selasa (25/1/2022), polisi juga menjawab pertanyaan wartawan ihwal korban yang mendapat ancaman pembunuhan sebelum dikeroyok.
Sebab, pada Senin kemarin, kuasa hukum keluarga korban, Davey Oktavianus Patty, mengatakan bahwa HM sempat diancam dibunuh sebelum pengeroyokan terjadi.
"Saya tadi sudah sampaikan ya, berdasarkan pemeriksaan penyidik terhadap lima orang yang menjadi tersangka tidak memiliki keterkaitan dengan latar belakang korban," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Pol) Endra Zulpan, Selasa ini.
Salah satu wartawan kemudian bertanya apakah ancaman pembunuhan itu akan ditelusuri lebih lanjut.
Zulpan menjawab bahwa jajarannya akan terus mengembangkan kasus pengeroyokan yang menimpa HM.
"Kami sudah profiling terhadap orang-orang dari TKP (tempat kejadian perkara) pertama sampai terakhir. Itu akan menjawan dugaan (ancaman pembunuhan) itu. Artinya masih berlanjut, tidak menutup kemungkinan kasus ini apabila semua sudah diamankan, kami periksa, ini akan menjawab," ujar Zulpan.
Baca juga: Tembakkan Gas Air Mata Sebelum Kakek 89 Tahun Dikeroyok, Polisi: Massa Banyak, Kami Sudah Sesuai SOP
Beberapa menit kemudian, masih di Mapolres Jakarta Timur, salah satu wartawan kembali bertanya apakah polisi akan menulusuri lebih dalam terkait dugaan ancaman pembunuhan itu.
Namun, Zulpan tidak menjawab dan segera naik mobil keluar Mapolres Jakarta Timur.
Ancaman pembunuhan terhadap HM disampaikan pengacara keluarga korban, Davey Oktavianus, saat di rumah duka Grand Heaven Pluit, Jakarta Utara, Senin kemarin.
"(Ancaman pembunuhan) itu kalau kejadiannya itu sendiri sekitar tiga hari sebelum kejadian," kata Davey dalam rekaman suara yang diterima Kompas.com, Selasa ini.
Namun, Davey mengatakan, HM tidak menyebutkan siapa pengancamnya.
"Dia (HM) mau dibunuh, cuman katanya ada dari orang BIN (Badan Intelijen Negara) yang jaga dia, yang ikutin dia, jadi aman enggak kenapa-napa," ujar Davey.
Davey mengatakan, HM sebenarnya tidak mau berbicara soal ancaman pembunuhan itu kepada siapa pun.
"Dia nggak mau (ngomong). Itu ke saya aja karena dia salah ngomong. Keceplosan," ucap Davey.
Keyakinan keluarga
Keluarga HM (89) meyakini ada dalang di balik kematian lansia tersebut. Hal ini diungkapkan kuasa hukum keluarga HM yang lain, Freddy Y Patty, di rumah duka di Grand Heaven Pluit, Senin kemarin.
"Dari peristiwa iring-iringan itu, kami melihat semua tidak terjadi secara spontan," kata Freddy.
Freddy menuturkan, ada pihak yang berteriak "maling" untuk memprovokasi. Orang tersebut, kata dia, terus memprovokasi sepanjang jalan.
Baca juga: Keluarga Duga Pengeroyokan Kakek 89 Tahun di Cakung Tidak Spontan
Tidak hanya berteriak, tetapi juga mengarahkan motornya supaya mobil yang dikendarai korban berjalan ke arah yang dikehendaki.
"Sepertinya ini sengaja digiring ke arah tempat tersebut kalau kita lihat videonya," kata dia.
Selain itu, ujar dia, ada orang yang bertugas untuk merekam video dan memviralkan pengejaran tersebut. Kemudian, orang yang mengejar di bagian belakang juga mengajak warga lain untuk ikut mengejar.
"Yang paling belakang, kalau ada orang nongkrong di pinggir jalan langsung disamperin 'bang ayo bang ikut bang, itu orang maling kita kejar sama-sama!" ujar Freddy menirukan ajakan orang di dalam video.
"Dan kami punya beberapa saksi yang bisa menceritakan hal tersebut," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.