Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kans Kemenangan Anies Baswedan Dinilai Lebih Tinggi di Pilkada DKI Dibandingkan Pilpres

Kompas.com - 25/01/2022, 18:04 WIB
Sania Mashabi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Politik Hendri Satrio menilai kans Anies Baswedan untuk menang di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta lebih tinggi dibandingkan dengan peluangnya untuk menang di Pemilihan Presiden (Pilpres).

Pilkada dan Pilpres rencananya akan dilangsungkan pada 2024 mendatang.

 

Meski demikian, Anies tetap dinilai berpeluang besar menang di Pilpres 2024 karena ia menduduki posisi tiga besar berdasarkan hasil survei beberapa lembaga.

"Kalau paling gede ya gubernur (DKI). Tapi kalau di Pilpres dia masuk tiga besar berdasarkan hasil survei beberapa lembaga survei," kata Hendri saat dihubungi, Selasa (25/1/2022).

Hendri mengatakan, Anies sebenarnya juga sudah melancarkan sejumlah manuver untuk meloloskan dirinya maju dalam kontestasi Pilpres tahun 2024.

Baca juga: Jika Gagal Ikut Pilpres, Anies Disebut Masih Bisa Maju sebagai Gubernur pada Pilkada DKI 2024

Salah satu manuver yang sudah dilancarkan Anies dalah memamerkan hasil capaian kerjanya selama memimpin Ibu Kota.

Diketahui, Anies yang memiliki akun Instagram @aniesbaswedan dan Facebook dengan nama serupa sering mengunggah informasi soal program-program serta proyek yang sudah berhasil dibangun di Jakarta.

Di antaranya soal proyek stadion berstandar internasional Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta Utara, dan Tebet Eco Park serta JPO Karet di Jakarta Selatan.

"Itu strategi ampuh sekaligus tantangan kepada capres lain. Ini karyaku, mana karyamu," kata Hendri saat dihubungi, Selasa (25/1/2022).

Baca juga: Manuver Anies Maju di Pilpres 2024: Pamer Kinerja hingga Buat Program Baru di YouTube

Menurut Hendri, aksi pamer kinerja yang dilakukan Anies adalah strategi yang baik untuk melakukan pencitraan ke masyarakat.

"Jadi mereka itu kan bisa pamer hasil kerjanya, bisa pamer ide, bisa pamer gagasan, bisa pamer hal-hal yang mereka pernah buat," ujar Hendri.

Menurut Hendri, aksi pamer kinerja yang dilakukan Anies adalah strategi yang baik untuk melakukan pencitraan ke masyarakat.

"Jadi mereka itu kan bisa pamer hasil kerjanya, bisa pamer ide, bisa pamer gagasan, bisa pamer hal-hal yang mereka pernah buat," ujar Hendri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com