JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa main hakim sendiri kembali terjadi, kali ini menewaskan seorang pria lanjut usia berinisial HM.
Kakek 89 tahun itu diteriaki maling, dikejar, dipukuli beramai-ramai hingga tewas di Jalan Pulo Kambing Raya, Kawasan Industri Pulogadung, Minggu (23/1/2022), sekitar pukul 02.00 WIB.
Pakar psikolog forensik Reza Indragiri Amriel menyatakan bahwa peristiwa memilukan ini merupakan bentuk validasi sosial.
Baca juga: Kakek 89 Tahun Dikeroyok hingga Tewas karena Provokasi, Terungkap Peran 5 Tersangka
"Dalam salah satu teori psikologi, ada salah satu teori yaitu teori validasi sosial. Teori ini menyebutkan keberadaan orang di dekat kita akan melipatgandakan kepercayaan diri, lebih berani, serta akan membuat kita abai terhadap risiko," ungkap Reza Indragiri saat berbincang per telepon dengan Kompas.com, Selasa (25/1/2022).
Reza menjelaskan, dalam kasus yang menimpa HM, meskipun massa tidak saling mengenal dan tidak mempunyai ikatan sebelumnya, tapi mereka berada di tempat yang sama dan melihat ada orang di sekitar. Kondisi itu kemudian memunculkan dinamika psikologis.
"Peristiwa yang terjadi pada pukul 02.00 dini hari tersebut terjadi saat kondisi psikologis manusia rendah, persiapan untuk berpikir secara rasional pun mengalami penumpulan, sehingga kesadaran akan risiko, kesadaran akan apakah ini perbuatan baik atau buruk pun terjadi penumpulan," jelasnya.
Baca juga: Kakek Tewas Dikeroyok karena Diteriaki Maling, Mengapa Orang Main Hakim Sendiri?
Reza menambahkan, peristiwa yang terjadi dini hari tersebut menjadi sesuatu hal yang harus diinvestigasi dan tidak boleh luput dari pihak kepolisian.
"Apakah ini sebuah kerumunan yang wajar pada jam 02.00 WIB dini hari ataukah memang sebuah kerumunan yang diciptakan, ini menjadi bagian dari hal yang harus diinvestigasi" tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.