DEPOK, KOMPAS.com - Warga RW 07 dan RW 08, Kelurahan Tanah Baru memprotes akses Jalan Swadaya Ujung terputus lantaran proyek pembangunan Tol Cijago 2.
Adapun akses jalan itu, Jalan Swadaya Ujung ke Jalan Tanah Baru, maupun ke Jalan Keramat.
Meski demikian, pihak proyek tol Cijago 2 tetap mengganti akses jalan dengan melakukan pengecoran di Jalan Swadaya Ujung, tetapi tidak sesuai apa yang diharapkan warga setempat.
Baca juga: Dinkes DKI: Siswa yang Keluarganya Masih Positif Covid-19 Dilarang Ikut Sekolah Tatap Muka
Musi, warga RW 08 mengatakan, selamaini, pihak penanggung jawab proyek Tol Cijago II belum pernah melakukan sosialisasi.
"Sepengetahuan saya terkait dengan proyek tol ini pihak tol tidak pernah melakukan sosialisasi dengan warga," ujar Musi saat ditemui di lokasi, Rabu (26/1/2022).
Musi menyatakan sebelum dibangun proyek tol Cijago 2, Jalan Swadaya bisa dilalui oleh mobil berkapasitas sedang. Sementara, adanya proyek pembangunan tol Cijago II, Jalan Swadaya Ujung menuju Jalan Keramat dan sebaliknya menjadi terputus.
"Tapi di sini pertemuan akses yang dibikin jalan oleh proyek tol ini ketemu dengan jalan Swadaya Ujung ini membentuk sudut 90 derajat. Dengan lebar 3 meter kanan kiri berbatasan dengan tembok warga dan tembok tol," ujar dia.
Musi menegaskan, saat ini pihaknya menginginkan jalan yang menjadi akses utama warga kelurahan tanah baru itu diperpanjang sejauh 30 meter.
Baca juga: Karyawan Pinjol di PIK Tagih Utang ke 100 Nasabah Sehari, Gaji Rp 5 Juta per Bulan
"Kita mengusulkan jalan ini titik koneksi nya di geser sekitar 30 meter ke arah jalan Swadaya ujung terus perpanjangan tol menuju swadaya ujung yang ada di belokan sana," lanjut Musi.
Selain itu, Musi mengatakan warga kelurahan tanah baru mendukung penuh proyek pembangunan tol Cijago 2 selama tidak menghilangkan akses warga sebelumnya.
"Maka warga menghendaki agar hak kami yang semula memiliki jalan yang kapasitasnya dan fungsinya bisa dilalui mobil elf dan engkel bisa digantikan sesuai dengan fungsi dari jalan sebelumnya itu," tuturnya
"Karena warga ini kan punya kepentingan seperti membangun rumah itu kan ada mobil material misalkan orang mau beli pasir masa kita harus turunkan pasir di jalan raya jauh terus transit kita pake mobil kecil kita kan ongkosnya nambah," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.