Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses Jalan Pengganti Imbas Tol Cijago 2 Tak Sesuai Harapan, Warga Protes

Kompas.com - 27/01/2022, 08:09 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Warga RW 07 dan RW 08, Kelurahan Tanah Baru memprotes akses Jalan Swadaya Ujung terputus lantaran proyek pembangunan Tol Cijago 2.

Adapun akses jalan itu, Jalan Swadaya Ujung ke Jalan Tanah Baru, maupun ke Jalan Keramat.

Meski demikian, pihak proyek tol Cijago 2 tetap mengganti akses jalan dengan melakukan pengecoran di Jalan Swadaya Ujung, tetapi tidak sesuai apa yang diharapkan warga setempat.

Baca juga: Dinkes DKI: Siswa yang Keluarganya Masih Positif Covid-19 Dilarang Ikut Sekolah Tatap Muka

Musi, warga RW 08 mengatakan, selamaini, pihak penanggung jawab proyek Tol Cijago II belum pernah melakukan sosialisasi.

"Sepengetahuan saya terkait dengan proyek tol ini pihak tol tidak pernah melakukan sosialisasi dengan warga," ujar Musi saat ditemui di lokasi, Rabu (26/1/2022).

Musi menyatakan sebelum dibangun proyek tol Cijago 2, Jalan Swadaya bisa dilalui oleh mobil berkapasitas sedang. Sementara, adanya proyek pembangunan tol Cijago II, Jalan Swadaya Ujung menuju Jalan Keramat dan sebaliknya menjadi terputus.

"Tapi di sini pertemuan akses yang dibikin jalan oleh proyek tol ini ketemu dengan jalan Swadaya Ujung ini membentuk sudut 90 derajat. Dengan lebar 3 meter kanan kiri berbatasan dengan tembok warga dan tembok tol," ujar dia.

Musi menegaskan, saat ini pihaknya menginginkan jalan yang menjadi akses utama warga kelurahan tanah baru itu diperpanjang sejauh 30 meter.

Baca juga: Karyawan Pinjol di PIK Tagih Utang ke 100 Nasabah Sehari, Gaji Rp 5 Juta per Bulan

"Kita mengusulkan jalan ini titik koneksi nya di geser sekitar 30 meter ke arah jalan Swadaya ujung terus perpanjangan tol menuju swadaya ujung yang ada di belokan sana," lanjut Musi.

Selain itu, Musi mengatakan warga kelurahan tanah baru mendukung penuh proyek pembangunan tol Cijago 2 selama tidak menghilangkan akses warga sebelumnya.

"Maka warga menghendaki agar hak kami yang semula memiliki jalan yang kapasitasnya dan fungsinya bisa dilalui mobil elf dan engkel bisa digantikan sesuai dengan fungsi dari jalan sebelumnya itu," tuturnya

"Karena warga ini kan punya kepentingan seperti membangun rumah itu kan ada mobil material misalkan orang mau beli pasir masa kita harus turunkan pasir di jalan raya jauh terus transit kita pake mobil kecil kita kan ongkosnya nambah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com