Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Pandemi, Sudah Dua Tahun Imlek Tak Ada Barongsai di Wihara Ini

Kompas.com - 27/01/2022, 12:01 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak lama lagi masyarakat Tionghoa akan merayakan Imlek yang bertepatan pada 1 Februari 2022.

Namun, Vihara Bahtera Bhakti yang berada di Ancol, Jakarta Utara, tak memiliki perayaan khusus seperti biasanya.

Hal tersebut dikarenakan pandemi Covid-19 masih melanda, sehingga pengelola wihara belum berani menggelar acara rutin saat Imlek seperti di masa normal.

"Tidak ada (acara khusu) karena sekarang lagi pandemi. Kami juga enggak berani ada acara yang berlebihan. Kalau yang sudah-sudah, waktu belum ada pandemi suka ada barongsai. Sudah dua tahun ini enggak diadakan," kata penjaga wihara, Parto, saat ditemui pada Kamis (27/1/2022).

Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Warga Diimbau Rayakan Imlek secara Virtual

Parto mengatakan, pihaknya juga belum mendapat instruksi pembatasan pengunjung wihara.

Meskipun demikian, kata Parto, kegiatan ibadah Hari Raya Imlek tahun ini agak berbeda dari tahun sebelumnya, yang menerapkan protokol kesehatan dan pembatasan lebih ketat.

"Hari-hari sembahyang biasa juga sudah enggak ada penerapan (protokol kesehatan) seperti itu. Sudah seperti normal kayak dulu," kata dia.

Padahal, setahun sebelumnya, ketika sudah banyak pengunjung di dalam wihara, maka yang masih di luar akan ditahan dahulu.

Apabila yang di dalam sudah keluar, maka mereka yang menunggu baru bisa masuk.

Menurut Parto, pengunjung yang beribadah di wihara tidak sama dengan yang beribadah di masjid, yakni dalam waktu bersamaan atau berjemaah.

Baca juga: Pertunjukan Barongsai Saat Perayaan Imlek di Vihara Amurva Bhumi Ditiadakan

"Mereka datangnya bergantian. Sepertinya diatur, entar masuk, entar keluar, belum pernah ada berjubel-jubel sekali," kata dia.

Biasanya, lanjut Parto, datangnya pengunjung paling ramai terjadi saat malam pergantian tahun baru China pada pukul 00.00.

Apalagi dalam situasi normal, wihara tersebut bisa menampung 200-300 orang.

"Kalau ramai di sini kan tanggal 1 China dan 15 China, itu pergantian hari biasanya mereka ingin sembahyang di waktu itu. Biasanya kebanyakan anak-anak muda," kata dia.

Adapun jam buka wihara yang ditetapkan adalah pukul 06.00-19.00 WIB, baik pada hari H maupun malam Imlek.

Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah pegawai juga terus melakukan persiapan untuk hari Imlek.

Antara lain dengan menata lilin-lilin di sekitar tempat sembahyang, serta beberapa sesajian seperti jeruk dan kue bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com