Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenteng Senjata Tajam di Permukiman, Pelajar yang Hendak Tawuran di Tambora Dibubarkan

Kompas.com - 27/01/2022, 15:29 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok remaja berseragam sekolah tertangkap kamera tengah berlarian sambil membawa senjata tajam menyusuri permukiman warga di Tambora, Jakarta Barat.

Kelompok remaja tersebut diduga hendak melakukan tawuran.

Kapolsek Tambora, Kompol Faruk Rozi membenarkan adanya aksi tersebut pada Senin (26/1/2022) siang.

Faruk mengatakan, aksi tersebut terjadi antara geng pelajar dari SMK Perti di Tomang dan SMK Bhayangkara Trikora di Grogol Petamburan.

"Mereka ini pelajar dari Perti dan Betrix, bukan anak-anak Tambora. Namun, kemarin mereka mau tawuran di sekitar Rumah Susun Angke," jelas Faruk saat dikonfirmasi, Kamis (27/1/2022).

Baca juga: Gerombolan Siswa SD Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Cibubur, 1 Bawa Senjata Tajam

Faruk menegaskan aksi tawuran tersebut berhasil digagalkan.

"Tapi aksi itu enggak jadi karena sudah dihalau oleh petugas dan warga," lanjut Faruk.

Polisi kini berjaga-jaga di lokasi untuk mengantisipasi aksi susulan.

"Kita antisipasi bagi anak-anak yang melintas atau mengendarai motor itu kita bubarkan. Kita imbau untuk kembali ke rumah dan tidak berkumpul," pungkas dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan, Rusun Angke saat ini telah masuk dalam daftar patroli pihaknya.

"Sekarang jadi masuk daftar kami. Kami jadi akan pantau dengan berpatroli di sana," imbuhnya.

Baca juga: Jakpro Akan Studi Banding ke Diriyah Arab Saudi untuk Tentukan Harga Tiket Formula E

Banyak pelajar berkerumun sejak PTM digelar

Lebih jauh, Faruk mengatakan, berdasarkan pantauan pihaknya, lokasi Rusun Angke terlihat lebih ramai oleh pelajar akhir-akhir ini.

Tepatnya, sejak penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen digelar.

"Begitu dibuka PTM, beberapa anak-anak memang sering berkumpul di sekitar situ (rusun)," kata Faruk.

"Mereka mungkin cuma main saja, barangkali ada temannya yg tinggal di rusun. Tapi tetap kami bubarkan, kami imbau pulang ke rumah masing-masing. Sebab, kalau berkumpul itu teriindikasi aksi-aksi yang tidak diinginkan," tutup dia.

Baca juga: Harga Tiket Formula E Diriyah yang Akan Jadi Rujukan Jakpro Mencapai Rp 70 Juta

Adapun dalam rekaman video yang diterima, terlihat beberapa remaja berpakaian seragam sekolah yang dilapisi jaket, berlarian menyusuri gang permukiman warga.

Tak hanya berlarian, seorang remaja laki-laki pun terlihat jelas menenteng senjata tajam tanpa ragu di hadapan umum.

Warga sekitar pun terlihat kebingungan. Segelintir warga kemudian membubarkan gerombolan remaja tersebut.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com