Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Jaksel Ancam Tangkap Tangan Pembuang Sampah Sembarangan di Perbatasan

Kompas.com - 28/01/2022, 11:02 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan menggencarkan operasi tangkap tangan (OTT) di tengah banyak temuan sampah yang dibuang masyarakat di wilayah perbatasan.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan, Muhammad Amin saat dikonfirmasi, Jumat (28/1/2022).

"Kita sudah perintahkan satpel lakukan OTT di wilayah yang memang masih ada warga buang sampah dengan cara seperti itu. Dari rumah (sampah) di bawa dibuang dijalan. Tidak semua sadar, tapi masih ada saja yang seperti itu," kata Amin.

Baca juga: Sampah Dibuang di Perbatasan Jaksel, Sudin LH: Sudah Diangkut, Ada Lagi

Amin menegaskan, sejauh upaya OTT terhadap warga yang membuang sampah sembarangan akan dikoordinasikan dengan Dinas LH DKI Jakarta dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Koordinasi dengan Dinas LH itu berkaitan jumlah personel yang nanti dikerahkan selama OTT pembuang sampah berlangsung.

"Kalau OTT kita koordinasikan jumlah personel kita akan melibatkan PPNS untuk penegakan hukumnya. PPNS kita terbatas, tapi di dinas ini banyak," kata Amin.

Amin menambahkan, program OTT dalam mengatasi persoalan sampah di perbatasan masuk Jakarta Selatan telah diberlakukan pada 2021.

Ada 20 personel gabungan yang dikerahkan dalam operasi. Mereka tersebar di titik-titik rawan yang menjadi lokasi warga membuang sampah.

Baca juga: Banyak Plastik Berisi Sampah di Perbatasan Jaksel, Dibuang Subuh Saat Orang Berangkat Kerja

"Kalau untuk jumlahnya tergantung, itu bisa 20 orang yang untuk operasi. dari mulai malam, sampai pagi hari," kata Amin.

Kabag Pembangunan dan Lingkungan Hidup Jaksel Imam Bahri sebelumnya tak menampik banyak masyarakat yang membuang sampah sembarang di wilayah perbatasan.

Adapun sampah yang berada di Jakarta Selatan mencapai 1.500 ton per hari.

"Lihat saja di perbatasan-perbatasan wilayah Jaksel. Di jembatan ada plastik merah, plastik hitam apa segala," ujar Imam.

Menurut Imam, umumnya masyarakat membuang sampah sembarangan di wilayah perbatasan itu pada pagi hari.

Baca juga: Upaya Pemkot Jaksel Kurangi Tumpukan Sampah, Kelola Minyak Jelantah hingga Budi Daya Ulat

"Iya subuh-subuh mereka buangnya. Orang mau berangkat kerja, buang (sampah)," kata Imam.

Adapun persoalan sampah di perbatasan itu berkaitan dengan kesulitan Pemkot Jakarta Selatan dalam upaya pengurangan sampah.

Diketahui, Pemkot Jaksel tengah menggencarkan pengurangan sampah yang mencapai 1.500 ton per hari. Angka pengurangan sampah ditargekan mencapai 23 persen.

Pemkot telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi jumlah sampah yang ada di Jakarta Selatan.

Salah satunya melalui pengelolaan bank sampah yang saat ini telah berjalan di beberapa permukiman warga.

"Ada beberapa lagi seperti pengelolaan minyak jelantah, eco enyzme, dan budi daya ulat maggot," kata Imam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com