DEPOK, KOMPAS.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana merekomendasikan pihak sekolah membagi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi dua sesi.
Dengan demikian, jumlah siswa yang mengikuti PTM tiap sesinya yakni 50 persen dari kapasitas ruangan.
Rekomendasi itu disampaikan menyusul meningkatnya kasus Covid-19 di Depok.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Depok, Kamis (27/1/2022), terdapat penambahan 405 kasus baru Covid-19, sedangkan kasus aktif berjumlah 2.085 pasien.
"Sebaiknya itu dilakukan 50 persen dari kapasitas. Tinggal pengaturan jamnya saja, misal dalam 1 hari tidak disekaliguskan mereka masuk. 50 persen mungkin pagi, lalu 50 persen siang, sehingga semua bisa terakomodasi," kata Dadang kepada wartawan di SMPN 1 Depok, Jumat (28/1/2022).
Baca juga: Sepekan PTM di Depok, 18 Sekolah Ditutup karena 197 Siswa dan Guru Terpapar Covid-19
Menurut Dadang, pelaksanaan PTM 100 persen saat ini membuat kelas tampak padat sehingga jaga jarak 1 meter sulit diterapkan.
"Iya, merekomendasikan 50 persen dari kapasitas (PTM 100 persen) dengan jaga jarak tentunya," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, setidaknya 197 siswa dan tenaga pendidik di 18 sekolah yang tersebar di Kota Depok, Jawa Barat, terpapar Covid-19 tak lama setelah PTM diberlakukan.
Baca juga: PTM di Tangerang Dihentikan, Tangsel, Jakarta, dan Depok Jalan Terus
Akibatnya, kegiatan belajar mengajar di 18 sekolah tersebut harus dihentikan sementara.
Dadang mengatakan, pihaknya telah melakukan penelurusan kontak erat dan tes Covid-19 di sekolah-sekolah tersebut.
"Saat ini ada 18 sekolah yang sudah ada konfirmasi positif dengan total kasus 197 kasus. Ini akan terus kita tracing dan ada juga yang sedang melakukan testing," ujar Dadang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.