JAKARTA, KOMPAS.com - Sebentar lagi, Jakarta akan ‘kedatangan’ gedung tertinggi sepanjang sejarah Indonesia bernama Autograph Tower.
Dengan ketinggian 382,9 meter, gedung ini masuk ke dalam kategori supertall dan mengalahkan pemegang rekor gedung tertinggi di Indonesia sebelumnya bernama Gama Tower.
Gama Tower milik Gama Land yang berdiri di Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan memiliki ketinggian sekitar 285,5 meter.
Pencakar langit tertinggi di Indonesia yang menjadi bagian dari kompleks mixed use Thamrin Nine ini merupakan kepunyaan PT Putra Gaya Wahana (PGW) yang bergerak di sektor properti.
Catatan kompas.com, awalnya PGW terjun ke sektor industri tekstil. Sayangnya, industri ini mengalami perlambatan sejak 2009 hingga kemudian jatuh di titik terendah.
Baca juga: Menengok Pencakar Langit Tertinggi di Indonesia, Autograph Tower Masuk Kategori “Supertall”
Kejatuhan industri tekstil ditandai dengan bangkrutnya ratusan perusahaan tekstil di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tercatat 188 perusahaan gulung tikar pada 2019.
PGW pun banting setir ke industri properti yang menjanjikan keuntungan lebih besar. Sosok penting di balik transformasi PGW adalah Alvin Gozali.
Dalam perbincangannya dengan Kompas.com saat groundbreaking Thamrin Nine, Alvin mengatakan, sektor properti dipilih karena sangat menjanjikan.
"Tekstil sudah redup (sunset), sementara properti tengah tumbuh dengan prospek yang sangat menjanjikan (sunrise). Terlebih untuk properti kelas atas. Pemainnya sedikit, pasokan terbatas, namun permintaan tinggi," ungkap Alvin.
Dia melanjutkan, Jakarta adalah pasar paling potensial dibanding sejumlah negara Asia Tenggara lainnya.
Baca juga: Panitia Formula E Jakarta Studi Banding ke Diriyah, Anggota DPRD DKI Anggap Boros Uang dan Waktu
Selain karena demografi penduduknya besar, daya beli masyarakatnya juga tinggi.
PGW pun mulai agresif melakukan transformasi bisnis dengan mengembangkan Thamrin Nine.
Megaproyek Thamrin Nine ini menempati area seluas 5,2 hektare.
Di dalamnya terdapat properti yang telah beroperasi ,yakni UOB Plaza dengan berbagai fasilitas pelengkap seperti ANZ Square Podium, Thamrin Nine Ballroom, dan EXIM Melati.
Mereka juga memiliki portofolio Gedung Cokro 88, dan Gedung Sungai Gerong.
Baca juga: 126 Hari Jelang Formula E Jakarta, Jakpro dan IMI Studi Banding ke Arab Saudi
Selain menggarap Thamrin Nine, PGW juga merancang pengembangan properti komersial di BSD City, Cibinong, Lebak Bulus, MT Haryono, dan Uluwatu, Bali.
Di Cibinong, mereka telah menyiapkan lahan seluas 20 hektare yang sudah diakuisisi sejak 2012. Di ibu kota Kabupaten Bogor itu, PGW akan membangun apartemen, perkantoran, hotel, ruko dan pusat belanja.
Sementara di Uluwatu, lahan seluas 4 hektare akan mereka manfaatkan sebagai kawasan resor terpadu lengkap dengan apartemen dan hotel.
Sedangkan di BSD City, telah dibangun hotel bintang 4 dan pusat perbelanjaan.
(Penulis: Masya Famely Ruhulessin/ Editor: Hilda B Alexander)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.