Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kasus Jambret Ditabrak Korban di Tebet Viral Kembali, Penabrak Dituduh Playing Victim, Langsung Dibantah Polisi

Kompas.com - 29/01/2022, 09:07 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penjambretan yang terjadi tiga bulan lalu di Jalan Abdullah Syafei, tepatnya dekat Jalan Masjid Al Makmur, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, kembali menjadi perbincangan di media sosial.

Kasus itu terjadi pada 27 Oktober 2021. Dua penjambret tewas ditabrak mobil korbannya, Eko yang merupakan sopir taksi online.

Adapun peristiwa itu menjadi perbincangan setelah ada salah satu akun Twitter yang mengunggah video dengan keterangan bernarasi bahwa itu bukan penjambretan.

Cerita korban yang tabrak jambret

Menurut pengakuan korban, Eko, insiden bermula ketika dirinya yang sedang menepi di kiri jalan didekati seorang pria pada Rabu dini hari. Saat itu Eko sedang mangkal sambil bermain ponsel.

Baca juga: Polisi Hentikan Penyidikan Penjambretan di Tebet karena Pelaku Tewas Ditabrak Korban

Eko mendapatkan tawaran dari pria itu untuk melayani jasa sedara offline. Namun, Eko menolak.

“Beberapa menit kemudian, datang satu motor. Tiba-tiba handphone saya diambil,” ujar Eko, pada Oktober 2021.

Eko kemudian mengejar pelaku yang melarikan diri dengan sepeda motornya. Dia kemudian menabrak pelaku hingga terpental.

“Saya kejar. Dia sempat mengurangi kecepatan, tapi enggak pelan-pelan banget. Setelah itu saya tabrak, dia mental,” kata Eko.

Kedua pelaku kemudian menabrak tiang listrik dan tembok tempat sampah di pinggir Jalan Abdulah Syafei. Keduanya tewas akibat insiden tersebut.

Jenazah kedua pelaku kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Baca juga: Polisi Bantah Twit yang Sebut 2 Orang Tewas Ditabrak Sopir Taksi Online Bukan Jambret

Dituding fitnah

Setelah tiga bulan berlalu, kasus dua jambret tewas yang telah ditutup itu kembali mencuat. Akun Twitter @imcutieaw menyampaikan orang yang tewas ditabrak bukan penjambret.

Akun media sosial itu menuding Eko telah memfitnah pelaku.

"Inget berita viral ini ga? 3 bulan yg lalu, ojol (car) menabrak dua orang jambret? You have to know the facts. Ternyata yg ditabrak si Eko ini bukan jambret!!! Yes, si Eko yg mengaku korban playing victim, dia fitnah si pengendara yg udah meninggal," tulis pemilik akun itu, Kamis (27/1/2022).

Terkait twit itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, penyidik telah melakukan penyelidikan, baik soal tindakan kriminal maupun kecelakaan dalam kejadian itu.

Namun soal kecelakaan itu telah ditangani oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

"Satunya ditangani oleh kami, yaitu ada dugaan penjambretan yang dialami pengemudi taksi online tersebut," kata Budhi saat dikonfirmasi, Jumat (28/1/2022).

Baca juga: Bantah Twit Viral, Polisi Pastikan 2 Orang yang Tewas Ditabrak Sopir Taksi Online adalah Penjambret

Budhi pun memastikan dua orang yang tewas ditabrak pengemudi taksi online itu merupakan penjambret. Hal itu diperkuat berdasarkan dua alat bukti yang dimiliki penyidik.

"Kesimpulan bahwa perkara itu dugaan tindak pidana penjambretan. Diduga dilakukan oleh dua orang tersebut. Ini didukung oleh paling tidak dua alat bukti yang saat ini dikantongi oleh penyidik," kata Budhi.

Hentikan penyelidikan

Budhi mengatakan, penyelidikan kasus itu sudah dihentikan setelah 2 pelaku terbukti melakukan penjabretan terhadap korban.

"Ya, kami sudah final hasil penyidikan," ujar Budhi.

Budhi menjelaskan, penghentian kasus tersebut telah sesuai ketentuan karena dua penjambret sebagai pelaku meninggal dunia.

"Dalam hal ini tersangkanya meninggal dunia, maka sesuai ketentuan undang-undang itu harus kami lakukan penghentian penyidikan," kata Budhi.

"Sehingga penghentian penyidikan yang dilakukan penyidik Polres Metro Jakarta Selatan itu adalah demi hukum karena tersangka meninggal dunia," ucap Budhi.

Usut medsos

Buhdi mengatakan, jajarannya akan menyelidiki dugaan penyebaran berita bohong di media sosial terkait kasus itu.

"Nanti kita lihat, menyebarkan berita bohong itu kan ada ketentuannya. Kita kan negara hukum," ujar dia.

Namun Budhi belum dapat memastikan waktu penyelidikan terhadap akun media sosial yang membuat twit terkait soal peristiwa penjambretan itu.

"Kita akan lihat, apakah ada pelanggaran atau dugaan yang terjadi atau tidak," kata Budhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com