Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kelenteng Sin Tek Bio, Dibangun Etnis Tionghoa yang Tinggal di Bantaran Kali Ciliwung

Kompas.com - 30/01/2022, 16:10 WIB
Reza Agustian,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun Baru China atau Imlek segera tiba. Umat Konghucu di seluruh dunia bergegas menyambut hari raya besarnya.

Kelenteng-kelenteng dihias sedemikian rupa. Begitu juga dengan kelenteng bersejarah di Pasar Baru Jakarta Pusat, Kelenteng Sin Tek Bio atau Vihara Dharma Jaya.

Kelenteng Sin Tek Bio terletak di jalan Pasar Baru Dalam Pasar Nomor 14 ini merupakan salah satu jejak budaya yang saat ini masih tersisa.

Pengurus Kelenteng Sin Tek Bio Santoso Wiyoto mengatakan, kelenteng ini didirikan sejak abad ke-17 silam.

"Berdirinya tahun 1698, lebih dulu kelenteng dibanding dengan Pasar Baru. Pasar Baru dibangunnya tahun 1820-an," ujar Santoso saat ditemui di lokasi, Minggu (30/1/2022).

Baca juga: Menengok Klenteng Sin Tek Bio Pasar Baru, Berdiri Sejak 1698

Santoso menjelaskan Kelenteng Sin Tek Bio awalnya dibangun oleh para petani etnis Tionghoa yang saat itu bermukim di bantaran kali Ciliwung lantaran dianggap kelompok tidak mampu.

"Saat itu yang boleh tinggal di dalam kota hanya orang Tionghoa yang mampu, kalau yang tidak mampu dia tinggal di luar tembok sama warga pribumi," tuturnya.

Akibat banyaknya perantau bersuku Tionghoa saat itu, budaya dan agama turut dibawa ke tempat mereka bermukim. Akhirnya dibangun juga Kelenteng Sin Tek Bio bagi penganut Konghucu yang jumlahnya tidak sedikit saat itu.

Kelenteng Sin Tek Bio sendiri memiliki dua gedung yang dibedakan berdasarkan Dewa atau tuan rumahnya.

Pertama, gedung yang paling besar ditempati oleh Hok-tek Ceng-sin atau Dewa Bumi dan Rejeki.

Sementara gedung lain tempati Dewi Kuan On yang dipercaya sebagai Dewi penolong saat manusia yang merasa sulit.

"Setiap pasar kebanyakan memiliki Vihara Dewa Dagang, di mana warga berdoa meminta keberkahan dan keselamatan," ucapnya.

Klenteng Sin Tek Bio di Pasar Baru dibangun 1698.Kompas.com/Silvita Agmasari Klenteng Sin Tek Bio di Pasar Baru dibangun 1698.

Baca juga: Mereka yang Berharap Mendulang Rezeki di Vihara Dharma Bakti

Pembangunan yang semakin maju membuat Kelenteng Sin Tek Bio saat ini juga terhimpit di tengah sesaknya Pasar Baru.

Kelenteng ini sudah tiga kali dipugar. Namun, pemugaran yang dilakukan tidak merubah tampilan bentuk asli seperti pertama kali dibangun.

"Pertama tahun 1957, terus 1969 ada perbaikan bangunan dan yang ketiga tahun 1998. Bangunan tidak ada yang berubah, cuma tahun 1982 altar utama kelenteng yang ada lukisan Hok-teng Cing-sin yang ada di sini ratusan tahun itu dibakar," tutur Santoso.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com