"Yang bersangkutan (AF) memang sengaja melakukan pemerasan atau pura-pura terinjak karena butuh uang untuk membeli obat-obatan di RSKO," paparnya
"Karena yang bersangkutan sedang terapi metadon," sambung dia.
Hasil pemeriksaan, AF mengaku baru satu kali melangsungkan tindak pidana serupa. Namun, kepolisian tetap menyelidiki kebenaran pengakuan AF.
Baca juga: Imbauan Polisi untuk Warga Jika Diperas Modus Pura-pura Tertabrak
"Tidak menutup kemungkinan ada TKP lain. Kita dalami kembali kalau ada TKP atau tempat lain," papar Budi.
Budi menduga AF pernah pura-pura tertabrak dan memeras pengendara kendaraan selain di Pasar Rebo.
"Jadi ini masih kita dalami apakah yang bersangkutan ini pernah melakukan di tempat atau di TKP (tempat kejadian perkara) lain, ini masih kita dalami," paparnya.
Budi pun meminta pengendara mobil yang menjadi korban pemerasan dengan modus pura-pura tertabrak di Pasar Rebo, Jakarta Timur, untuk membuat laporan.
Ia berharap agar pengendara itu membuat laporan untuk memberikan keterangan terkait aksi pemerasan itu.
"Sampai sekarang, korban belum lapor. Kami harapkan kalau memang melihat ini, silakan untuk melapor," ucapnya.
"(Korban) silakan datang ke Polres Metro Jakarta Timur untuk mengklarifikasi dan memberikan laporan, sehingga lebih clear," sambung Budi.
Budi mengimbau warga agar jangan langsung merasa panik jika harus menghadapi kejahatan dengan modus serupa.
Baca juga: Polisi Tangkap Pria yang Pura-pura Tertabrak dan Adang Mobil di Pasar Rebo
"Jangan panik, tolong langsung berhenti di tempat yang memang ada satuan polisi terdekat, polsek, pospol, atau kantor instansi pemerintahan. Karena kalau kantor instansi pemerintahan, minimal di situ ada penjaganya," urainya
Kemudian di tempat yang terbilang aman, pastikan apakah benar ada kecelakaan atau kejahatan pemerasan dengan modus pura-pura tertabrak.
"Sehingga, nanti bisa kita selesa kan apakah benar itu kejadian kecelakaan lalu lintas atau memang itu bohong, modus seperti ini. Dan segera, pokoknya jangan sampai kita panik," papar dia.
Budi juga menegaskan, warga yang berada di sekitar lokasi kejadian juga jangan terprovokasi dengan ucapan terduga pelaku pemerasan.
Untuk diketahui, saat mencoba memeras korban, AF berteriak kepada warga sekitar bahwa pengendara kendaraan telah menabrak dirinya. Tampak AF sedang menghasut warga sekitar saat itu.
Baca juga: Pria yang Pura-pura Tertabrak dan Peras Pengendara Mobil Diduga Pernah Beraksi di TKP Lain
"Jangan terprovokasi. Jadi, jika ada yang bilang itu maling, jangan terprovokasi," sebut Budi.
"Jangan ikut-ikutan, langsung berikan kepada aparat yang berwajib, sehingga kita bisa mengecek, meng-clearkan itu benar pidana atau bukan. Jadi jangan cepat terpengaruh provokasi," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.