Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Kompas: 84 Persen Tak Setuju Keberadaan Juru Parkir Liar

Kompas.com - 31/01/2022, 13:19 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak masyarakat yang merasa keberadaan juru parkir liar tak dibutuhkan. Hal ini terekam dalam jajak pendapat Litbang Kompas akhir Desember lalu.

Hasil survei ini menunjukkan, lebih dari 84 persen masyarakat tidak setuju dengan hadirnya juru parkir liar. Hanya sekitar 15 persen sisanya yang merasa kehadiran juru parkir liar masih dibutuhkan.

 

Jika dibedah lebih jauh dari latar belakang responden, keresahan pada juru parkir liar ini dirasakan kalangan masyarakat dari semua lapisan sosial ekonomi. Semua kelas masyarakat sebagian besar sepakat bahwa mereka tidak setuju dengan kehadiran tukang parkir liar.

 

Baca juga: Saat Juru Parkir Liar Bertindak Layaknya Preman dan Setor Uang ke Ormas

Artinya, terganggunya publik bukan karena masyarakat yang tidak rela atau tidak mampu memberikan upah kepada juru parkir liar, melainkan akibat alasan lain, seperti soal keamanan. Tak jarang terjadi bentrokan karena perebutan lahan parkir.

Contoh lain adalah kasus perusakan dan pembakaran kantor Kepolisian Sektor Ciracas, Jakarta Timur, Desember 2018. Peristiwa tersebut dipicu persoalan sepele yang melibatkan juru parkir sebuah toko swalayan yang berujung pengeroyokan pada pengunjung yang kebetulan anggota TNI.

Baca juga: 6 Prajurit TNI AL Ditetapkan Tersangka Penyerangan Polsek Ciracas

Ketidaksetujuan masyarakat sebetulnya berakar dari minimnya manfaat yang diberikan juru parkir liar. Alih-alih membantu, nyaris tiga perempat responden justru merasa terganggu dengan kehadiran mereka. 

Bahkan, ada anekdot, juru parkir dianggap seperti jin yang paling menyebalkan di halaman toko swalayan. Pasalnya, mereka tidak tampak saat konsumen tiba dan memarkir kendaraan di halaman swalayan. Namun, selepas konsumen selesai berbelanja, juru parkir itu bisa tiba-tiba muncul.

Baca juga: Saya Parkir Sendiri, Begitu Keluar Minimarket, Juru Parkir Pura-pura Tarik Motor...

Terganggunya masyarakat dengan juru parkir liar ini juga berakar dari pengalaman buruk. Nyatanya, tidak sedikit dari responden yang mengalami peristiwa yang tidak mengenakkan terkait dengan tukang parkir liar.

Hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa setidaknya 44 persen dari responden mengaku pernah bermasalah dengan mereka. Pertengahan Desember tahun lalu, hampir terjadi insiden pemukulan yang dilakukan oleh juru parkir liar kepada seorang wanita karena tak terima dibayar dengan uang koin.

Baca juga: Tak Terima Dibayar Pakai Uang Koin, Juru Parkir Alfamidi di Kemayoran Hina dan Nyaris Pukuli Perempuan

Kasus di sebuah minimarket di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat, yang sempat viral di media sosial ini pun mendapat berbagai tanggapan dari netizen. Tak sedikit dari warganet yang mengaku mengalami pengalaman buruk serupa, seperti dicemooh dan menghadapi sikap arogan tukang parkir liar.

Tak heran masyarakat pun berharap banyak kepada pemerintah soal juru parkir liar ini. Nyaris semua responden dalam survei mengaku setuju bahwa juru parkir harus di bawah pengawasan pemerintah. Hanya sekitar 7 persen saja dari responden yang berpendapat sebaliknya.

Baca juga: Saat Parkir Liar Dikuasai Ormas, Minimarket Kesulitan Bebaskan Biaya Parkir untuk Pelanggan

Berita ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Menanti Peran Pemerintah Atasi Problem Juru Parkir Liar"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com