BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah menjelaskan, pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Bekasi akan tetap dilaksanakan meski kasus Covid-19 melonjak.
Alasannya, tak banyak temuan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah.
"Lonjakan (kasus Covid-19) di masyarakat memang terjadi, tapi alhamdullilah kita dari mulai Desember sudah lakukan kegiatan PCR acak dan hanya ada 1-2 kasus (Covid-19 di sekolah)," ujar Inayatullah kepada awak media, Senin (31/1/2022).
Baca juga: 34 Sekolah di Depok Hentikan PTM, Satgas Temukan 239 Kasus Covid-19
Ia mengatakan, PTM baru akan dihentikan jika persentase kasus positif Covid-19 (positivity rate) mencapai 5 persen.
Inayatullah menyampaikan, jumlah siswa yang mengikuti PTM saat ini adalah 50 persen dari kapasitas kelas.
"Untuk menghindari lebih banyak kasus lagi, maka sekarang ini sesuai kebijakan Plt Wali Kota, kami pelaksanaan PTM ini 50 persen," kata dia.
Inayatullah mengatakan, proses PTM tetap dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang berlaku.
Baca juga: Covid-19 di Jakarta Mengganas, Tak Bisa lagi Disepelekan dan Butuh Pengetatan Ekstra
Berdasarkan SKB tersebut, pihak sekolah harus mengecek dan menyiapkan semua sarana prasarana guna menunjang proses PTM.
"Sekolahnya terbatas, enggak ada istirahat. Belajar hanya tiga jam saja dan dilakukan pergantian shift. Jadi misalnya mulai pembelajaran jam 07.00-11.00 pagi, maka nanti masuk lagi jam 12.00, seperti itu," tambahnya.
Sebelumnya, Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berencana mengevaluasi pelaksanaan PTM karena adanya kenaikan kasus Covid-19.
Tri mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepala sekolah terlebih dahulu untuk membahas situasi pandemi Covid-19.
Baca juga: Anggota DPRD DKI Kritik Anies ke Acara PPP di Yogya Saat Covid-19 di Jakarta Melonjak
Menurut Tri, PTM di Kota Bekasi berjalan dengan kapasitas 50 persen untuk tingkat SD dan SMP, sedangkan tingkat SMA berjalan dengan kapasitas 100 persen.
"Saya akan kumpulkan kepala sekolah SD dan SMP karena di Bekasi sendiri sudah menurunkan levelnya (kapasitas PTM) sampai 50 persen dari jumlah tatap muka yang ada," kata Tri dikutip Tribun Jakarta, Minggu (30/1/2022).
Tri menambahkan, evaluasi dilakukan untuk menentukan kebijakan menyikapi lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bekasi akibat varian Omicron.
Nantinya Pemkot akan memutuskan apakah PTM di Kota Bekasi akan dilakukan secara terbatas lagi atau benar-benar dihentikan dan diganti dengan pembelajaran secara daring.
"Apakah memang nanti seluruhnya dilakukan pembelajaran jarak jauh, kami akan sampaikan nanti saat rapat dan koordinasikan dengan kepala sekolah juga dengan jajaran Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan," ujar Tri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.