Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Kerap Melanda, Camat Tambora: Banyak yang Bandel Pakai Colokan Tidak Standar

Kompas.com - 31/01/2022, 20:13 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran kerap terjadi di kawasan Tambora, Jakarta Barat, akhir-akhir ini. Camat Tambora Bambang Sutarna mengatakan, hal tersebut disebabkan banyak faktor.

"Tambora itu daerah padat, rumahnya itu rumah panggung. Kebanyakan rumahnya itu kontrakan kecil," jelas Bambang kepada wartawan, Senin (31/1/2022).

Selain itu, faktor yang paling menjengkelkan baginya adalah, masih ada warga yang bandel dan menggunakan sistem kelistrikan yang tidak standar keamanannya.

"Kebanyakan mereka masih bandel memakai kabel yang tidak standar, kemudian colokan yang tidak standar pula," keluh Bambang.

Padahal, pihaknya sudah sering menggelar OPAL (operasi penertiban aliran listrik) yang dilakukan bersama Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Satpol PP, hingga PLN.

Baca juga: 19 Rumah Terbakar di Kali Anyar Tambora, Kerugian Capai Rp 4 Miliar

"Kita sudah lakukan kegiatan OPAL. Kita sudah lakukan operasi itu terus menerus sebetulnya," imbuhnya.

Meski langkah antisipasi telah dilakukan, Bambang mengatakan faktor terpenting untuk mencegah kebakaran adalah kesadaran masyarakat itu sendiri.

"Sudah dilakukan, imbauan-imbauan itu. Imbauannya penggunaan kabel standar, jangan banyak colokan. Kemudian kalau rumah ditinggal, tolong dimatikan listriknya. Tapi memang perlu kesadaran warga masyarakat juga," kata dia.

Kepada warga Tambora khususnya, Bambang pun meminta agar mereka lebih sadar akan bahaya kebakaran mengingat Tambora termasuk daerah yang rawan kebakaran.

"Masyarakat harus taat aturan. Ini kan banyak yang langgar aturan," tutup dia.

Baca juga: Rumah Terbakar di Tambora, Diduga akibat Overload Instalasi Listrik

Terbaru, kebakaran melanda permukiman di Jalan Kali Anyar 3, Kelurahan Kali Anyar, Kecamatan Tambora, pada Senin (31/1/2022) pukul 07.04 WIB.

Kasie Operasional Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Barat Sjukri Bahanan mengatakan api menghanguskan total 19 rumah yang berdiri di atas area seluas 200 meter persegi.

"Api menghanguskan 19 rumah yang terdapat di RT 03, RT 06, RT 07, RT 08, di RW 01 Kelurahan Kali Anyar, Tambora," jelas Sjukri saat dikonfirmasi, Senin.

Pihaknya menduga, api berasal dari rumah industri konveksi di salah satu bangunan.

"Diduga terjadi kebocoran gas pada alat setrika di salah satu rumah konveksi," jelas Sjukri.

Baca juga: Gudang di Tambora Kebakaran, Petugas Damkar Masih Berjibaku Padamkan Api

Akibat kebakaran itu, pihaknya menaksir kerugian yang dialami warga mencapai Rp 4 miliar.

Sementara iru, Kapolsek Tambora Kompol Faruk Rozi mengatakan pihaknya akan menyelidiki penyebab pasti kebakaran tersebut.

"Kita akan dalami apa penyebab kebakarannya. Untuk olah TKP, nanti akan bekerja sama dengan tim Labfor Bareskrim Polri, sesegera mungkin," kata Faruk kepada wartawan, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com