Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kasus Covid-19 di Sekolah Meningkat, Sejumlah Daerah Hentikan PTM

Kompas.com - 01/02/2022, 09:33 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Salah satu penyebabnya yakni lonjakan kasus Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin mengatakan, kebijakan tersebut dilakukan demi menjaga kesehatan dan keselamatan siswa.

"Pemerintah kota mengambil langkah-langkah kesehatan dan keselamatan, sangat penting. Intinya sehat dan selamat," ujar Jamaluddin, saat ditemui, Jumat (28/1/2022).

Baca juga: Kadisdik Kota Tangerang: Jangan Sampai karena PTM Ada yang Terpapar Covid-19

Selain itu, kata Jamaluddin, kasus Covid-19 juga terdeteksi di sejumlah sekolah yang menggelar PTM. "Banyak kasus Covid-19 di sekolah-sekolah, beberapa sekolah sudah terpapar," ungkapnya.

Jamaluddin mengatakan, kebijakan pembelajaran jarak jauh akan disesuaikan kembali saat kasus Covid-19 melandai.

Jika kasus melandai pekan depan, ada kemungkinan pembelajaran tatap muka akan kembali digelar.

Adapun Pemkot Tangerang sempat menerapkan belajar tatap muka berkapasitas 100 persen pada 3-21 Januari 2022.

Kemudian, pada 24-25 Januari, belajar tatap muka dilaksanakan dengan jumlah siswa 50 persen dari kapasitas.

Sementara, kebijakan kegiatan belajar pada jenjang sekolah menengah atas (SMA) merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Banten.

Baca juga: Kembali Belajar Daring, Kesehatan dan Keselamatan Siswa di Kota Tangerang Jadi Prioritas

Jangan diukur dengan statistik

Kebijakan penghentian sementara PTM belum diterapkan serentak meski klaster penularan Covid-19 di sekolah sudah terdeteksi.

Catatan Kompas.com, Pemkot Depok, Tangerag Selatan, dan Pemprov DKI tetap menerapkan skema belajar tatap muka di sekolah hingga saat ini.

Sebelumnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau berbagai pihak untuk menahan diri dalam melanjutkan PTM 100 persen di tengah kasus Omiron yang makin meningkat.

Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso menilai kebijakan tersebut mengkhawatirkan, sebab belum semua anak-anak menerima vaksinasi dosis lengkap.

Vaksinasi Covid untuk anak 6-11 tahun mulai digulirkan pada pekan kedua Desember. Sehingga, mereka baru mendapatkan satu dosis vaksin, bahkan ada yang belum mendapatkan dosis pertama.

Di sisi lain, anak-anak belum begitu pandai menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Banyak Anak Dirawat karena Omicron, IDAI: Tahan Diri PTM 100 Persen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com