"Kita sebetulnya sudah senang laporan tiap cabang kasus menurun, situasi ini jika dipaksakan PTM 100 persen tanpa ada opsi lain, tanpa ada opsi hybrid, selain bikin galau orangtua yang concern terhadap vaksinasi, usia PAUD belum vaksin sudah masuk sekolah, ini sesuatu yang perlu disikapi," ujarnya dalam diskusi daring IDAI, 14 Januari 2022.
Dalam kesempatan yang sama, Satuan Tugas (Satgas) IDAI Yogi Prawira menekankan, saat membicarakan penularan Covid-19 pada anak, hal tersebut tidak bisa diukur dengan angka.
Artiny tingkat kematian di bawah 1 persen tidak dapat digunakan sebagai ukuran dalam menerapkan kebijakan PTM.
“Tolong jangan hanya bicara statistik dan persentase, bayangkan jika ini adalah anak kita, saudara kita," tutur dia.
Sementara itu, dikutip dari pemberitaan Kompas, Sabtu (29/1/2022), Epidemiolog Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko, menyebutkan, pemerintah daerah sebaiknya tidak menunggu kebijakan dari pemerintah pusat untuk menghentikan PTM.
Hal ini mempertimbangkan kasus yang semakin hari terus meningkat. Pemerintah pusat juga didorong untuk segera dan tegas dalam penanganan pandemi Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.