Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 6 Tahun di Jagakarsa Disetubuhi Tukang Siomay Berujung Trauma Bertemu Lelaki

Kompas.com - 02/02/2022, 09:37 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anak berinisial ZF (6) di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, diduga menjadi korban persetubuhan.

ZF disetubuhi oleh K alias Tebet yang tak lain tukang siomay. Pelaku biasa berdagang keliling di kampung tempat korban tinggal.

Orangtua ZF, MBR pun telah melaporkan kasus bejat pelaku ke Polres Jakarta Selatan. Laporan itu tertuang dalam nomor LP/B/183/I/2022/RJS pada 24 Januari 2022.

Baca juga: Bocah 6 Tahun di Jagakarsa Disetubuhi Tukang Siomay

Awal mula terungkap

Aksi bejat K aliat Tebet terungkap setelah ZF melapor ke ayahnya, MBR pada Jumat (21/1/2022).

MBR bercerita bahwa ZF melalui telepon mengadukan soal perbuatan K alias Tebet yang terjadi di kontrakan kawasan Jagakarsa.

"Via telepon (mengadunya) karena saya kan kerja. Itu Jumat minggu lalu. Awalnya cerita sama tetangga. Karena cerita sama saya takut, takutnya saya berantem sama si tersangka ini," ujar MBR, Sabtu (29/1/2022).

Saat itu, ZF bercerita bahwa dia telah dicabuli hingga disetubuhi oleh K alias Tebet. Perbuatan itu yang membuat ZF mengeluh sakit pada bagian kemaluan saat buang air kecil.

"Saya pancing-pancing terus akhirnya dia cerita hingga sampai terjadi persetubuhan. Kalau waktu kejadian persisnya kapan saya tahu. Cuma dicerita kemarin," kata MBR.

Baca juga: Cerita Anak 6 Tahun Usai Disetubuhi Tukang Siomay, Celana Dalam Dicuci Pelaku, Airnya Diminum

MBR saat itu membawa ZF ke rumah sakit untuk melakukan visum guna membuat terang perkara yang dialami putrinya itu.

Keterangan sementara dari dokter saat visum, terdapat lecet pada bagian kemaluan ZF.

"Kemaren pas kemaren divisum belum ada hasilnya si dokter tersebut bilang ada lecet," kata MBR.

Minum air cucian celana dalam

Kepada MBR, ZF juga bercerita bahwa selain dicabuli dan disetubuhi juga sempat melihat perilaku pelaku yang tak normal.

"Setelah disetubuhi, celana dalam anak saya dicuci terus diperas (airnya) dimasukin botol terus diminum (pelaku)," kata MBR.

Saat ZF mengadu, MBR mengaku belum mengetahui pasti tanggal dan bulan perbuatan keji yang dilakukan K alias Tebet.

Baca juga: Polisi Masih Buru Tukang Siomay yang Setubuhi Anak Berusia 6 Tahun di Jagakarsa

Namun, yang diingat dari cerita putrinya bahwa pencabulan dan persetubuhan terjadi pada sore hari, tepat saat warga sholat maghrib.

"Kalau pencabulan di depan rumah, di saat menjelang maghrib kan sepi. Kalau melakukan persetubhan itu di dalam kontrakan saya," kata MBR.

Disetubuhi beberapa kali

MBR menambahkan, pelaku diduga melakukan persetubuhan terhadap ZF itu lebih dari satu kali.

Terakhir kali perbuatan itu dilakukan sebelum ZF cerita ke orangtuanya pada Jumat (21/1/2022).

"Pelaku melakukan tidak sekali, dua kali, tapi sering," kata MBR.

Perbuatan cabul K alias Tebet juga dialami oleh rekan ZF.

Namun, MBR masih ingin memastikan cerita anaknya itu ke orangtua teman yang diduga menjadi korban.

"Kata anak saya ada dua orang korbannya," kata MBR.

Baca juga: Polisi Sebut Tukang Siomay yang Setubuhi Anak Usia 6 Tahun di Jagakarsa Kerap Berpindah Tempat

Trauma

Adapun aksi persetubuhan yang dialami ZF membuatnya mengalami trauma.

Kini ZF kerap merasakan takut apabila bertemu laki-laki dewasa yang tak dikenal.

"Iya sekarang kadang ingat, kadang tidak (soal kejadian). Kalau lihat laki-laki dewasa yang tidak dikenal dia pasti takut," ujar MBR.

MBR mengatakan, anaknya belum mendapatkan proses penyembuhan pasca pencabulan yang dialami.

Menurut MBR, ZF masih dapat bermain. Hanya saja, anak tersebut kerap ketakutan apabila melihat sosok laki-laki dewasa.

Baca juga: Anak Usia 6 Tahun Korban Pencabulan Tukang Siomay Trauma, Orangtua: Takut Lihat Laki-laki

"Belum ada penanganan psikologis. Kalau main masih mau, tapi kalau lihat laki-laki asing dia takut," bebernya.

Polisi buru pelaku

Sementara itu, Kasat Reskirm Polres Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit mengatakan, saat ini penyidik tengah memburu pelaku.

"Kita sementara masih lidik, tapi kita sudah proses atau terima laporan (korban)," ujar Ridwan saat dihubungi, Senin (31/1/2022).

Pelaku disebut kerap berpindah-pindah tempat setelah perbuatan yang dilakukannya terhadap ZF terkuak.

"Dia (pelaku) masih bergeser-geser," kata Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com