Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Kota Bogor Sebut Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19 di Sekolah, 85 Orang Positif

Kompas.com - 02/02/2022, 18:18 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Jawa Barat, melaporkan adanya penyebaran kasus Covid-19 di lingkungan sekolah.

Berdasarkan data 1 Februari 2022, jumlah temuan kasus positif di sekolah mencapai 85 orang meliputi siswa dan guru.

Kasus positif Covid-19 tersebut ditemukan di 19 sekolah yang terdiri dari 3 sekolah dasar (SD), 5 sekolah menengah pertama (SMP), dan 11 sekolah menengah atas (SMA).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno berujar, dari hasil pemeriksaan, sebanyak 48 orang bergejala ringan (56,5 persen), 20 orang tidak bergejala (23,5 persen). Sementara, sisanya masih dalam proses tracing.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Pemkot Bogor Berencana Buka Lagi RS Lapangan dan Posko Logistik

"Dalam kasus ini kita terus lakukan 3T (tracing, testing, dan treatment)," kata Retno, Rabu (2/2/2022).

Retno mengatakan, jumlah temuan kasus positif di lingkungan sekolah mengalami peningkatan setidaknya dalam satu pekan terakhir.

Atas kondisi tersebut, sambung Retno, menyarankan agar dilakukan penghentian sementara pembelajaran tatap muka (PTM) selama 14 hari ke depan apabila terjadi kluster penularan Covid-19 di sekolah.

"Kita terus lakukan tracing kontak erat kasus positif di sekolah maupun di rumahnya. Dilakukan pemeriksaan swab antigen atau PCR pada seluruh kontak erat baik siswa maupun guru," tutur Retno.

Baca juga: Kemenkes Sebut Lonjakan Kasus Covid-19 akibat Peningkatan Tes Lacak

"Kita juga lakukan disinfeksi di seluruh area sekolah dan dilakukan penghentian PTM sementara selama minimal lima hari . Penghentian sementara PTM dilakukan selama 14 hari apabila terjadi klaster penularan Covid-19 di sekolah tersebut," lanjut dia.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menerbitkan surat edaran (SE) nomor 01/STPC/02/2022 tentang kebijakan penghentian sementara pembelajaran pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat dalam rangka pengendalian corona virus disease di Kota Bogor.

Dalam surat tersebut tertulis, penghentian sementara kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Bogor berlaku mulai tanggal 2-7 Februari 2022.

Baca juga: Pemkot Bogor Hentikan Sementara PTM Mulai 2-7 Februari

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, penghentian sementara PTM di wilayahnya berlaku untuk seluruh jenjang pendidikan mulai dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA atau sederajat, pesantren, serta lembaga pendidikan lainnya.

Bima menambahkan, dirinya juga meminta agar seluruh kegiatan di luar sekolah yang melibatkan pelajar untuk dihentikan.

"Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan sistem jarak jauh atau PJJ," ujar Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com