JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pemerintah pusat untuk mengizinkan DKI menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) seiring dengan terjadinya lonjakan kasus Covid-19.
Permohonan tersebut disampaikan kepada Menteri Koordinator Maritim dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan.
Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi, mengatakan bahwa permintaan tersebut tengah dipertimbangkan bersama empat kementrian yang menyusun keputusan soal pemberlakuan PTM 100 persen.
Keputusan tersebut tertuang dalam surat keputusan bersama (SKB) 4 Menteri.
"Masih didiskusikan dengan empat kementerian yang bikin SKB PTM. Opsi-opsinya sedang dipertimbangkan," kata Jodi saat dihubungi, Rabu (2/2/2022).
Baca juga: Anies Sebut Kondisi Pandemi Jakarta Saat Ini Membutuhkan Anak-anak Belajar Dari Rumah
Sebelumnya diberitakan, Anies meminta pada Luhut agar DKI Jakarta diizinkan untuk menghentikan PTM 100 persen selama sebulan.
"Tadi siang saya berkomunikasi dengan Pak Luhut Pandjaitan sebagai ketua Satgas Covid-19 Jawa-Bali, menyampaikan usulan agar untuk Jakarta PTM atau pembelajaran tatap muka ditiadakan selama satu bulan ke depan," ucap Anies dalam rekaman suara, Rabu.
Anies menjelaskan, selama sebulan ke depan, pembelajaran tatap muka 100 persen diharapkan bisa diganti dengan pembelajaran jarak jauh.
Pemprov DKI akan terus memantau kondisi pandemi Covid-19 di Jakarta dalam rentang waktu tersebut.
"Ini sedang dibahas, nanti selesai dibahas kami akan sampaikan bagaimana hasilnya," ucap Anies.
Baca juga: Tak Bisa Langsung Hentikan PTM, Anies: Karena Diatur melalui Keputusan Pemerintah Pusat
Dia menyebutkan, saat ini aktivitas di luar rumah perlu dikurangi guna menangani lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta, salah satunya dengan menghentikan PTM.
"Usulan dari Jakarta adalah kita hentikan PTM dan kita 100 persen PJJ atau belajar di rumah saja," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.