Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Sekolah DKI Dimodifikasi agar Sopir Aman Angkut Pasien Covid-19

Kompas.com - 03/02/2022, 05:55 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terus melonjaknya kasus Covid-19 di ibu kota terpaksa membuat bus sekolah milik Pemprov DKI dialihfungsikan untuk mengantar pasien Covid-19. 

Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah Dinas Perhubungan DKI Jakarta Ali Murthadho mengatakan, bus sekolah yang dialihfungsikan itu sudah dimodifikasi terlebih dulu.

"Modifikasi yaitu memisahkan kabin pengemudi dengan kabin penumpang," ujar Ali, Rabu (2/2/2022).

Baca juga: Bus Sekolah DKI Jakarta Dialihfungsikan, Sehari Antar 70 Pasien Covid-19

Modifikasi ini dilakukan untuk mencegah sopir bus terpapar Covid-19 dari pasien.

Ali menambahkan, saat ini ada 12 bus sekolah di DKI Jakarta dialihfungsikan untuk mengantar pasien Covid-19 bergejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG) dari puskesmas ke RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

Pengalihfungsian itu dilakukan sejak 6 Januari 2022. Jumlah pasien yang dievakuasi per hari sekitar 60 hingga 70 pasien.

Jika pasien yang diantar nantinya bertambah banyak, maka bus yang dialihfungsikan juga akan ditambah. Total, ada 42 armada bus sekolah yang siap dialihfungsikan sebagai bus pengantar pasien Covid-19.

"Sudah kita siapkan unit tambahan kalau diperlukan. Kita bisa siapkan sampai sudah 42 unit," kata Ali.

Adapun jumlah bus sekolah yang dimiliki Pemprov DKI adalah 211 unit bus.

Dua Sopir Bus Meninggal Tahun Lalu

Dialihkannya bus sekolah menjadi bus pengantar pasien Covid-19 mengingatkan pada kondisi pandemi gelombang dua tahun lalu.

Saat itu puluhan bus sekolah milik Pemprov DKI juga dialihkan untuk mengangkut pasien Covid-19.

Ganasnya gelombang kedua saat itu pun membuat awak bus yang bertugas mengantar pasien ikut terpapar Covid-19 dan meninggal dunia.

"Satu meninggal karena terkonfirmasi Covid-19 saat menjalani perawatan di RSCM, dan satu lagi meninggal karena serangan jantung di RSUD Pasar Rebo," ujar Ali, Juli lalu.

Baca juga: Saat Awak Bus Sekolah yang Evakuasi Pasien Covid-19 Meninggal Terpapar Virus Corona

Menurut Ali, kedua awak yang meninggal tersebut merupakan anggota jajaran UPAS Dishub DKI yang sejak tahun 2020 berjasa mengevakuasi pasien Covid-19 se-DKI Jakarta.

Dalam proses evakuasi, awak bus sebenarnya sudah mengenakan alat perlindungan diri (APD) level 3 sesuai standar medis guna menekan risiko penularan Covid-19 saat bertugas. Namun, tingginya risiko penularan lewat kontak langsung dengan pasien membuat awak bus tetap terpapar Covid-19.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki, Supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki, Supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya Cawe-cawe Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya Cawe-cawe Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

Megapolitan
Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Megapolitan
Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Megapolitan
Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Megapolitan
Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil 'Live' Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil "Live" Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Megapolitan
Merantau ke Jakarta Jadi Pemilik Warung Sembako, Subaidi Sering Dianggap Punya Banyak Uang oleh Orang di Kampung

Merantau ke Jakarta Jadi Pemilik Warung Sembako, Subaidi Sering Dianggap Punya Banyak Uang oleh Orang di Kampung

Megapolitan
PDI-P Depok Sebut Supian Suri Punya Modal Popularitas dan Elektabilitas untuk Ikut Pilkada

PDI-P Depok Sebut Supian Suri Punya Modal Popularitas dan Elektabilitas untuk Ikut Pilkada

Megapolitan
Jadi Pengedar 10 Kg Sabu, Pengangguran di Bekasi Terancam 20 Tahun Penjara

Jadi Pengedar 10 Kg Sabu, Pengangguran di Bekasi Terancam 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Atap Rumah Warga di Bogor Terbang akibat Angin Kencang, Korban Terpaksa Mengungsi

Atap Rumah Warga di Bogor Terbang akibat Angin Kencang, Korban Terpaksa Mengungsi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com