JAKARTA, KOMPAS.com - Ketersediaan kasur isolasi bagi pasien Covid-19 atau bed occupation rate (BOR) di Jakarta Utara masih berada di bawah 50 persen.
"Sementara masih cukup, BOR masih di bawah 50 persen," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Arief Wahyudi kepada Kompas.com, Kamis (3/2/2022).
Meskipun kasus Covid-19 di Jakarta meningkat, termasuk di Jakarta Utara, kondisi BOR tersebut terbilang masih aman.
Baca juga: Meningkat, BOR Isolasi Pasien Covid-19 di RS Depok Kini Capai 53,1 Persen, ICU 26,47 Persen
"Ya (kondisi masih aman) karena rumah sakit (RS) hanya untuk merawat bagi yang gejala sedang, berat atau punya komorbid," lanjut Arief.
Meskipun demikian, kata dia, pihaknya melakukan antisipasi untuk ke depannya dengan menyiapkan penambahan atau konversi tempat tidur khusus Covid-19.
Oleh karena itu, penambahan tersebut juga masih disiapkan untuk mengantisipasi penuhnya BOR menyusul peningkatan kasus Covid-19.
"Antisipasi ke depan dengan penambahan atau konversi tempat tidur perawatan untuk kasus Covid-19. Jadi mulai disiapkan," kata dia.
Adapun kasus Covid-19 di Jakarta Utara dalam beberapa hari terakhir mencapai 900-an lebih per hari dari yang semula hanya puluhan.
Namun, menurut Arief, penambahan kasus tersebut sebagian besar tidak bergejala dan gejala ringan.
"Kasus seperti ini sesuai regulasi bisa melakukan isolasi mandiri," kata dia.
Adapun untuk memitigasi kenaikan kasus Covid-19 di Jakarta Utara, pihaknya pun menyiapkan beberapa langkah selain menyiapkan penambahan atau konversi tempat tidur perawatan di seluruh RS.
Beberapa langkah tersebut antara lain komunikasi risiko untuk membuat masyarakat tidak panik dan nyaman menjalankan isolasi mandiri, penambahan kapasitasl laboratorium pemeriksaan sampel PCR dengan laboratorium swakelola, serta pengaturan layanan sehat dan layanan sakit di puskesmas.
Kemudian penguatan peran Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, posko pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di semua tingkatan dan institusi, tracing dengan dukungan lintas sektor, tiga pilar (TNI/POLRI) membantu petugas kesehatan dalam penelusuran keberadaan dan domisili kasus konfirmasi, dan kontak erat.
"Adapula dukungan obat–obatan untuk isolsi mandiri dari puskesmas atau telemedicine, antisipasi penambahan kasus perlu disiapkan tempat-tempat isolasi terkendali," kata dia.
"Termasuk pengawasan dan penegakan protokol kesehatan diperkuat, percepatan vaksinasi booster dosis tiga, penerapan checking aplikasi PeduliLindungi pada tempat-tempat umum untuk mengetahui status Covid-19 dan vaksin pengunjung," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.