Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta mengingatkan warga untuk membatasi bepergian, selalu memakai masker, dan menjalani vaksinasi Covid-19 booster agar kondisi buruk saat gelombang pertama dan kedua tak terulang.
"Masa-masa pahit itu #JanganSampaiTerulang," demikian keterangan video yang diunggah Pemprov DKI.
Melihat angka kasus Covid-19, nyatanya bukan hanya Jakarta yang saat ini sedang tak baik-baik saja. Kota-kota penyangga di sekitarnya pun sama.
Lonjakan kasus Covid-19 membuat tempat perawatan pasien Covid-19 ramai didatangi pasien.
Di Tangerang Selatan misalnya, Rumah Lawan Covid-19 (RLC) sebagai tempat perawatan yang disediakan Pemkot Tangsel mulai kewalahan dengan lonjakan permintaan tempat tidur.
Baca juga: RLC Kewalahan Hadapi Lonjakan Pasien Covid-19, BOR Capai 90,3 Persen
Kini tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di RLC mencapai 90,3 persen.
"Data jumlah pasien hari ini di RLC 271 orang (dari tempat tidur tersedia 300). BOR-nya 90,3 persen," kata Koordinator RLC Tangsel Suhara Manullang, Senin (7/2/2022).
"Kewalahan betul. Kalau sudah transit itu berarti kan sudah kewalahan. Kalau sudah ada waiting list (daftar tunggu) itu berarti kan sudah kewalahan," tutur dia.
Kondisi di Depok tak jauh berbeda. Tempat perawatan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) sudah terisi 50 persen.
Begitu juga Kota Tangerang yang tingkat keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 merangkak naik ke 42 persen.
Khusus Kota Tangerang, Wali Kota Arief R Wismansyah mengatakan akan menambah tiga rumah isolasi terkonsentrasi dan mengubah Gedung SMPN 30 Tangerang menjadi tempat isolasi terkendali dengan kapasitas 196 tempat tidur.
Lalu, bagaimana BOR di Jakarta? Kondisi BOR di Ibu Kota yang menjadi pusat penyebaran Covid-19 varian Omicron juga meningkat.
Anies mengatakan, per 7 Februari 2021, tingkat keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di Jakarta mencapai 60 persen.
Baca juga: Lonjakan Covid-19 Kota Tangerang, Pernah 0 pada Desember 2021, Kini di Atas 1.500
Namun, Anies meminta masyarakat tak perlu khawatir. Sebab, total pasien yang dirawat di rumah sakit, hanya 12 persen yang bergejala sedang dan berat.
"Tidak perlu panik, kenapa? Keterisian rumah sakit di Jakarta ini 60 persen. Dari 60 persen itu sesungguhnya yang (bergejala) berat dan sedang jumlahnya 12 persen," ucap Anies.