Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasutri Cekcok Berujung Pembacokan, Istri Tewas, Suami Luka-luka

Kompas.com - 09/02/2022, 13:51 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pasangan suami istri diduga terlibat dalam percekcokan hingga berujung pembunuhan di Kampung Gempolsari, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Selasa (8/2/2022).

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Komarudin mengatakan, sang suami berinisial N (56) dan istrinya berinisial NW (54).

Cekcok yang berujung pembunuhan itu terjadi pukul 18.30 WIB pada Selasa kemarin.

Baca juga: Diduga Lakukan KDRT dan Pakai Narkoba, Anggota Polda Metro Jaya Dilaporkan Istri ke Propam

Usai percekcokan, NW tewas di lokasi, sedangkan N yang terluka cukup parah dibawa ke RS.

"Istri sudah tidak bernyawa dan suami juga dengan beberapa luka," sebut Komarudin, dalam rekaman suara, Rabu (9/2/2022).

Dia menceritakan, peristiwa yang berujung pembunuhan itu bermula saat pasangan suami istri itu cekcok di depan anak mereka.

NW kemudian berteriak minta tolong. Tak berselang lama, keponakannya yang tinggal bersebelahan menghampiri kediaman NW.

Saat dihampiri, percekcokan yang terjadi di antara N dan NW sudah memanas. Keponakan NW kemudian meninggalkan lokasi dan meminta bantuan warga setempat.

Baca juga: Duduk Perkara Kasus KDRT Neira J Kalangi: Viral di Media Sosial, Kini Jadi Tersangka Akses Ilegal

Komarudin melanjutkan, di tengah percekcokan, N mengambil sebuah pisau dan menusuk NW.

Tak tinggal diam, NW berusaha melawan. Dia mengambil pisau yang dipegang oleh suaminya.

"Setelah itu, karena pisaunya direbut istri, pelaku mengambil golok, diambil dari atas lemari. (N) kemudian membacok tubuh korban," papar Komarudin.

Komarudin menduga, NW sempat menahan serangan dari N. Akibatnya, N juga mengalami luka-luka.

"Kalau dilihat dari luka-luka pelaku, sepertinya memang karena bekas tangkisan korban, karena memang kejadian berada di ruang yang cukup sempit," tutur Komarudin.

Baca juga: Plt Bupati Bekasi Akhmad Marjuki Positif Covid-19, Dinkes: Kondisi Stabil meski Alami 3 Gejala

"Begitu warga datang, kondisinya sama-sama terkapar," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com