"Karena kan bicara itu (praktik jual beli kamar) dalam persidangan, itu kan terkait dengan kejadian sebelumnya kan (kebakaran Lapas Kelas I Tangerang)," sambung dia.
Baca juga: Ada Napi yang Ditempatkan di Kamar dan di Aula Lapas Tangerang, Apa Bedanya?
Asep mengaku pihaknya tak mengintimidasi Ryan setelah dugaan praktik jual beli kamar di Lapas Kelas I Tangerang mencuat.
Pihaknya mempersilakan Ryan untuk berbicara apa adanya.
"Kami tidak mengintimidasi yang bersangkutan (Ryan), silakan saja berbicara apa adanya," paparnya.
Asep mengakui bahwa di Lapas Tangerang ada napi yang menghuni kamar dan aula.
Sebagai informasi, dalam persidangan, Ryan yang sebelumnya tidur di aula Blok C2 mengaku dimintai duit Rp 5.000 per minggu untuk uang kebersihan.
Asep mengaku tidak mengetahui hal tersebut karena baru menjabat kepala lapas belum lama ini.
"Saya kalapas baru di sini dan para pejabat yang lain pun baru semua. Perlu dilihat kondisi kamar di Lapas Kelas I Tangerang sangat berbeda dengan lapas pada umumnya," paparnya.
Baca juga: Soal Dugaan Jual Beli Kamar di Lapas Tangerang, Kalapas: Mungkin Dulu, ya...
Asep menyebutkan, para narapidana memang ditempatkan di aula dan kamar.
Kata dia, kamar-kamar itu sudah tersedia sejak lama. Namun, kamar di lapas itu hanya dihuni oleh tahanan pendamping (tamping) sejak Asep belum menjadi Kalapas Kelas I Tangerang.
"Adapun kamar-kamar yang kecil, yang tersedia itu, dari dulunya ya, saya tidak tahu, itu ditempati oleh orang-orang yang bekerja, dalam hal ini yang dikatakan tamping," sambung dia.
Tamping yang mengisi kamar adalah tamping yang bekerja di masjid, dapur, kebersihan, dan lainnya.
Baca juga: Napi Ungkap Dugaan Praktik Jual Beli Kamar di Lapas Tangerang, Kalapas: Itu Kata Temannya
Asep menduga, tamping ditempatkan di kamar lantaran khawatir tidur mereka terganggu jika disatukan dengan narapidana biasa.
Jika tidur mereka terganggu, tamping tak akan bekerja dengan maksimal.
"Mengingat kalau para pekerja (tamping) itu bergabung dengan yang banyak, maka dia mungkin tidur bisa terganggu, besok bekerjanya mungkin kurang maksimal. Itu mungkin ya (alasan pemisahan tamping dan yang lain) dari awal sudah seperti itu penempatannya," papar Asep.