JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan saksi dan ahli untuk memberikan keterangan dalam sidang lanjutan kasus dugaan tindak pidana terorisme dengan terdakwa Munarman di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (9/2/2022).
Dalam sidang tersebut, saksi dan ahli menyampaikan sejumlah keterangan.
Saksi berinisial AH dicecar oleh Munarman karena memberikan kesaksian berdasarkan informasi di media sosial.
Awalnya, AH memberikan kesaksian bahwa Munarman memiliki kedekatan hubungan dengan tokoh kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) almarhum Fauzan Al Anshori.
Adapun AH merupakan anggota Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) yang menjadi narapidana terorisme.
"Saudara bisa katakan saya memiliki hubungan sangat erat dengan Fauzan itu, itu hubungan sangat erat bagaimana?" tanya Munarman kepada AH.
Baca juga: Saksi Dicecar Munarman karena Beri Kesaksian Berdasarkan Informasi di Media Sosial
AH mengetahu kedekatan itu saat dirinya dan Fauzan Anshori masih menjadi petinggi MMI sekitar 2002-2003 dan pihaknya meminta Munarman untuk menjadi pengacara MMI.
"Berdasarkan dari awal pertemuan dulu ya. Artinya bersama-sama dalam hal penanganan kasus, terutama kasus itu terus menerus. Saya lihat seperti itu," kata AH.
"Kasus mana yang Anda maksud?" tanya Munarman lagi.
"Kasus yang dulu dimulai dengan klarifikasi, kemudian kan berlanjut itu," kata AH.
Baca juga: Ahli: Kehadiran Munarman dalam Acara Baiat di Makassar Termasuk Aktivitas Mendukung Kelompok ISIS
Mendengar itu, Munarman kemudian mencecar AH terkait berita acara pemeriksaan (BAP) yang menurut Munarman ada kesalahan pemahaman terkait kedekatan dirinya dengan Fauzan Anshori.
"Saya mau memperjelas karena ada misleading dan framing. Dalam BAP nomor 5 ya, kalimatnya begini, 'Setelah Fauzan menjadi tokoh JAD, saya melihat Munarman memiliki hubungan yang sangat erat dengan Fauzan, dan saya sering melihat Munarman dan Fauzan menghadiri kajian tentang Daulah Islamiyah/ISIS, sehingga saya dapat yakini Fauzan mendukung Daulah Islamiyah'," tutur Munarman.
"Pertanyaan saya, saudara lihat langsung itu bagaimana?" tanya Munarman.
"Tadi sudah saya jawab, saya tidak melihat langsung. Saya melihat media sosial," tutur AH.
"Jadi kalimat di BAP ini berdasarkan pengetahuan saudara dari medsos saja?" ucap Munarman.