Menurut dia, RM memotong dokumen itu sebelum pemeriksaan Covid-19 dilakukan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno-Hatta.
Baca juga: WN India Palsukan Paspor Menyerupai Aslinya, Imigrasi: Modus Terorganisir dengan Baik
RM pun mampu mengelabui petugas kesehatan pelabuhan berbekal dokumen palsu tersebut.
"Pelaku berhasil mengelabuhi petugas Kesehatan Pelabuhan dengan dokumen atas nama VM. Namun, (RM) tertangkap saat melalui pemeriksaan Keimigrasian," ungkap Romi.
Romi menilai, modus RM memasuki Indonesia tertata rapi, terlihat dari kemiripan dokumen palsu dengan dokumen asli.
"Modus yang dilakukan RM terorganisir dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan kualitas dokumen palsu yang benar-benar menyerupai aslinya," papar dia.
Tak hanya itu, RM juga mengelabui petugas kesehatan pelabuhan dengan memalsukan hasil tes PCR.
"Strategi RM untuk menembus pemeriksaan telah disusun secara matang," imbuh dia.
Baca juga: WN India yang Palsukan Paspor dan Hasil Tes PCR Disebut Datangi Indonesia untuk Berbisnis
Romi menambahkan, nama RM tercantum dalam manifes MH 721.
Padahal, saat memasuki Indonesia, RM menggunakan paspor palsu dengan identitas berinisial VM.
"Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut rupanya nama VM tidak terdaftar dalam data manifes penumpang pesawat MH 721, data manifes justru memuat nama RM," papar Romi.
Dia menegaskan, Imigrasi kini sedang memeriksa apakah ada pihak dari luar negeri atau dari dalam negeri yang membantu RM.
"Temuan ini sangat terorganisir, kami sedang melakukan pendalaman terhadap pihak-pihak yang terlibat baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri," tutur Romi.
Romi melanjutkan, saat diperiksa Imigrasi, RM mengaku datang ke Indonesia dengan tujuan berbisnis.
"Sementara menurut pengakuan WNA ini datang ke Indonesia untuk berbisnis, pengakuaannya," kata Romi.
Namun, pihak Imigrasi hingga saat ini masih belum dapat memastikan profesi RM.