JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah kasus pembunuhan yang memakai "jasa" pembunuh bayaran kembali terjadi. Paling baru, seorang koki muda ditusuk dan jasadnya ditemukan di TPU Ulujami.
Dia dibunuh oleh orang yang sama sekali tidak mengenalnya, di tangan si pembunuh bayaran.
Kasus semacam ini pun ternyata tidak sedikit. Sebelumnya, banyak pembunuhan yang dilakukan oleh pembunuh bayaran di Jabodetabek.
Si eksekutor tega menghabisi nyawa demi pundi-pundi rupiah. Jumlah uang yang dijanjikan oleh dalang kepada eksekutor alias pembunuh bayaran pun variatif, mulai ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah.
Baca juga: Pembunuhan Koki di TPU Chober Pesanggrahan Diduga karena Masalah Sewa Motor
Berikut merupakan sejumlah kasus pembunuh bayaran yang pernah terjadi di Jabodetabek selama dua tahun terakhir:
Dalam kasus ini, korban berinisial VF (22). Dia adalah seorang koki muda.
VF ditemukan tewas oleh teman wanitanya bernama Hilda yang saat itu hendak pergi ke pasar, pada Kamis (10/2/2022), sekitar pukul 05.10 WIB.
Ibu Hilda, Umi menjelaskan, korban ditemukan oleh putrinya di jalan setapak antara deretan makam. Lokasi rumah Umi tak jauh dari lokasi tempat ditemukannya korban.
"Anak saya yang lihat, tukang sayur juga lihat katanya," kata Umi, seperti dikutip Tribun Jakarta.
Baca juga: Perempuan Otak Pembunuhan Pemuda di TPU Pesanggrahan Ditangkap Polisi di Kembangan
Menurut Umi, saat itu Hilda yang kaget melihat keberadaan jenazah korban mengurungkan niat untuk ke pasar. Lalu, Hilda kembali ke rumah untuk melaporkan temuannya itu.
"Begitu dia lihat, langsung balik lagi ke rumah. Enggak jadi ke pasar. Dia cerita sama saya, gemetaran," ucap Umi.
Saat itu, Umi dan Hilda serta warga lain datang ke lokasi ditemukan korban. Saat itu korban dikenali yang tak lain merupakan teman anaknya.
"Pas bareng-bareng ke sana, anak saya ternyata ngenalin. Ternyata temannya, tahunya dari bajunya itu," ucap Umi.
Pada hari yang sama, kepolisian mengamankan salah satu pelaku pembunuh VF, yakni YML di Tangerang, Banten.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdho Susianto menyatakan, MYL merupakan eksekutor.
Dia dibayar oleh seseorang yang menjadi otak dari pembunuhan ini, yang belakangan diketahui adalah LM, berjenis kelamin perempuan.
MYL ditangkap di kawasan Tangerang, Banten.
"Dari interogasi, MYL tidak mengenal korban. Pelaku mendapat bayaran dari orang yang menyuruh untuk melakukan tindakannya tersebut," ujar Budhi, Jumat (11/2/2022).
Kemudian, polisi mengamankan kembali pelaku lain berinisial DA. Dia ditangkap di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, pada Jumat malam.
Saat itu, lantaran DA berusaha melarikan diri, kepolisian menembak kakinya.
MYL dan DA dijanjikan menerima upah sebesar Rp 2 juta dari aktor pembunuhan. Masing-masingnya akan menerima Rp 1 juta.
Namun, hasil pemeriksaan, polisi menyebut bahwa MYL dan DA masing-masing baru menerima uang muka sebesar Rp 500.000.
Hasil keterangan sementara, pelaku MYL membunuh korban dengan cara menusuk menggunakan gunting, sedangkan DA membantunya.
Gunting yang digunakan MYL untuk menghabisi korban itu disediakan oleh LM.
"Dari interogasi, MYL tidak mengenal dengan korban. Pelaku mendapat bayaran dari orang yang menyuruh (LM) untuk melakukan tindakannya tersebut," ujar Budhi.
DA kebagian tugas untuk mencekik korban. Dia juga orang yang menghubungkan otak pembunuhan ini (LM) dengan MYL.
Kepolisian akhirnya menangkap LM di Jakarta Barat.
Dalam kesempatan itu, Budhi belum menuturkan kapan tepatnya LM ditangkap. Dia juga tak mengungkapkan hubungan LM dengan korban.
Di sisi lain, Budhi mengatakan bahwa pihaknya akan menggelar konferensi pers atas kasus tersebut pada Senin (14/2/2022) ini.
Kasus pembunuh bayaran di Jabodetabek selanjutnya didasari oleh perasaan sakit hati. Pelaku yang berinisial NL sampai menyewa kelompok pembunuh bayaran dengan biaya Rp 200 juta.
Dia adalah otak dari pembunuhan pengusaha Sugianto (51) di depan ruko Royal Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 13 Agustus 2020.
Baca juga: Bunuh Bosnya di Kelapa Gading, Karyawati Bayar Rp 200 Juta Sewa Pembunuh Bayaran
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.