DEPOK, KOMPAS.com - Pembangunan underpass Jalan Dewi Sartika, Depok, yang ditargetkan selesai akhir 2022, masih menyimpan persoalan di baliknya.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengungkapkan, kabel-kabel di sepanjang jalur proyek underpass dinilai kurang terurus.
Oleh karena itu, Pemkot Depok meminta diberikan kewenangan dari Pemprov Jawa Barat untuk mengatasi hal tersebut.
Baca juga: Proyek Underpass Jalan Dewi Sartika Depok Telan Biaya Rp 279,6 Miliar
"Salah satu persoalannya, kabel-kabel Telkom ini mungkin kurang perhatian. Karena perizinan ini ada di provinsi, jadi tolong kami diberikan kewenangan untuk memberikan, atau membatasi perizinan pemasangan kabel seperti ini," kata Idris, Senin (14/2/2022).
Idris mengakui, Pemkot Depok kurang mengawasi pemasangan kabel di Jalan Dewi Sartika karena tak memiliki wewenang dari segi perizinan.
"Sudah kita turunkan secara rapi. Ini salah satu contohnya pemasangan kabel-kabel seperti ini yang tidak terawasi karena memang perizinannya ada di Provinsi Jawa Barat," ujarnya.
Idris menuturkan, meski tak berpotensi membahayakan, kabel-kabel yang menjalar di jalanan itu dirasa tak elok dilihat.
"Walaupun tak bahaya dari sisi kelistrikan tetapi dari sisi kenyamanan dan keindahan ini kurang indah untuk dipandang," pungkas Idris.
Baca juga: Ridwan Kamil Janjikan Penghargaan jika Underpass Dewi Sartika Rampung Sebelum Akhir 2022
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono mengatakan, underpass Jalan Dewi Sartika memiliki panjang jalur 970 meter dengan underpass sepanjang 470 meter.
Biayanya berasal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota Depok yang mencapai ratusan miliar rupiah untuk pembebasan lahan.
"Dengan biaya yang kita siapkan sebesar Rp 279,6 miliar. Di mana untuk biaya pembebasan lahan lebih kurang sebanyak atau seluas 8.865 meter persegi dan menelan biaya Rp 189 miliar yang dibiayai dari APBD Kota Depok," ujar Bambang.
Ia berharap pembangunan underpass Jalan Dewi Sartika dapat mengurai kemacetan setiap hari.
"Mengurai antrean yang disebabkan perlintasan kereta api dan memberikan keselamatan tentunya untuk para pengguna jalan sehingga dapat meningkatkan konektivitas pertumbuhan ekonomi di Kota Depok," harap Bambang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.